Startup retail Warung Pintar berencana ekspansi ke luar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada akhir tahun ini. Hal ini sejalan dengan tingginya permintaan untuk menjadi mitra, yakni mencapai 4 ribu per bulan.

Hanya, CEO Warung Pintar Agung Bezharie belum mau menyebutkan jumlah atau kota yang bakal dituju. “Basisnya adalah kota yang permintaan untuk menjadi mitranya paling banyak dan pertumbuhan (ekonominya) cepat,” kata dia saat konferensi pers di Cocowork D.Lab, Jakarta, Rabu (7/11). 

Kendati permintaannya banyak, Warung Pintar hanya akan bermitra dengan 5 hingga 10% dari pendaftar tersebut. Sebab, Warung Pintar ingin memastikan ada keseriusan dari pelaku usaha yang bermitra. Untuk itu, Warung Pintar akan mengecek latar belakang dari pendaftar terlebih dulu. Selain itu, akan ditinjau pula lokasi dari pendaftar.

Saat ini, Warung Pintar memiliki 1.000 kios di Jabodetabek yang dioperasikan oleh lebih dari 2 ribu pengusaha mikro. Agung mencatat, pertumbuhan Warung Pintar mencapai 110% dalam setahun. Hal ini pula yang menjadi dasar bagi Warung Pintar untuk ekspansi ke luar Jabodetabek.

(Baca juga: Warung Pintar Dapat Suntikan Modal Rp 57,6 Miliar)

Ia menyebutkan, 57% mitra Warung Pintar sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Ada pula yang sebelumnya membuka usaha warung tradisional. Untuk itu, ia mengklaim Warung Pintar berimplikasi secara sosial dan ekonomi setidaknya lima orang dari setiap satu mitra. Di antaranya satu pengelola kios, dua orang keluarganya, satu penjawa warung dan keluarganya.

Berdasarkan data internal,pendapatan mitra meningkat 37% setiap kuartal. Hal itu karena setiap mitra memiliki satu komunitas aktif yang jumlah anggotanya minimal 12 orang. Anggotanya seperti ibu rumah tangga, siswa, hingga komunitas ojek online. Setidaknya, ada 1.000 transaksi setiap bulannya.

Supaya pendapatan mitra naik signifikan, Warung Pintar bakal merilis lebih banyak produk dan berkolaborasi dengan banyak pihak. Sejauh ini, ada 34 principals yang sudah bergabung untuk menyediakan produk di setiap kios. Selain itu, sudah ada 370 jenis produk yang tersedia di Warung Pintar mulai dari lokal hingga internasional.

Lewat kerja sama dengan Flock misalnya, mitra bisa mendapat tambahan pendapatan dari iklan. “Pembagian komisi kami berdasarkan performa. Seberapa sering buka dan transaksi, “ kata dia. Bulan ini, Warung Pintar juga akan menyediakan fasilitas televisi sebagai media iklan. 

(Baca juga: Empat Pendiri Startup Indonesia Kuliah di Kampus Alibaba)

Warung Pintar juga menyediakan layanan logistik sendiri dan berpartner dengan perusahaan sejenis. Bahkan, Warung Pintar memiliki gudang sendiri di Jakarta. Hal ini bertujuan untuk mempermudah mitra mendapatkan produk yang bakal dijual, dengan harga yang murah pula. 

CEO Flock Ivan Hady Wibowo menambahkan, kios Warung Pintar bisa menjadi alternatif pemasaran bagi klien-kliennya. Apalagi, Warung Pintar menyediakan teknologi yang memungkinkan pemasaran menjadi tepat sasaran.

Teknologi itu digabungkan dengan yang dimiliki Flock. “Misalnya, saat panas, iklan yang ditampilkan adalah minuman segar,” ujarnya.

Dengan demikian, anggaran iklan tidak terbuang sia-sia. Apalagi, ia mencatat selama ini hanya 20% anggaran iklan yang efektif menjangkau konsumen. “Kami mau mengurangi anggaran yang sia-sia itu,” kata dia. Salah satunya, Flock bakal turut membantu menyediakan fasilitas televisi di Warung Pintar yang disebut AK TV.

Reporter: Desy Setyowati