Grab Klaim Kuasai 65% Pasar Transportasi Online Indonesia

ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata memberikan sambutan saat perayaan HUT ke-3 Grab di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (4/4). Acara yang dihadiri ratusan mitra pengemudi Grab tersebut merupakan wujud apresiasi atas kerja keras dan kontribusi mitra pengemudi Grab.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
29/8/2018, 20.04 WIB

Setelah Uber keluar, Grab dan Go-Jek bersaing menyediakan layanan transportasi online di Indonesia. Kini, Grab mengklaim sudah menguasai 65% atau mayoritas pasar ride-hailing di Tanah Air.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, layanannya sudah tersedia dari Sabang hingga Merauke. Jangkauan Grab meningkat dari 12 kota pada Januari 2017 menjadi 137 kota saat ini. "Ini yang terbesar untuk ride-hailing. Kami memiliki market share 65% di Indonesia," kata dia saat konferensi pers di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (29/8).

Sejalan dengan perluasan pasar itu, Grab menyatakan misinya untuk mendekatkan layanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Untuk mencapai misi tersebut, Grab merilis lebih banyak layanan seperti GrabFood, GrabExpress, dan yang terbaru GrabFresh dan GrabAssistant.

(Baca juga: Uber Tersingkir, Persaingan Grab dan Go-Jek Makin Sengit)

Ridzki pun menyebutkan, layanan GrabFood kini tersedia di 30 kota di Indonesia. Grab mencatat, total transaksi (gross merchandise value/GMV) GrabFood tumbuh empat kali lipat sepanjang Semester I-2018 secara tahunan (year on year/yoy). Lalu, GMV Grab Express naik tiga kali lipat di paruh pertama tahun ini.

"Kami ingin membawa layanan yang lebih dekat kepada kebutuhan sehari-hari masyarakat. Ketika Grab tumbuh, masyarakat ikut tumbuh, ekonomi juga akan tumbuh," kata dia. Adapun, Grab tercatat mempunyai 930 ribu pengemudi per Juni 2017.

Sementara itu, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Go-Jek menyebutkan  sudah hadir di 140 kabupaten di 70 kota di Indonesia per 15 Agustus 2018. Go-Jek juga sudah bekerja sama dengan 1 juta mitra pengemudi dengan 100 juta transaksi setiap per bulan. Selain itu, Go-Jek  sudah menggaet 250 ribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang makanan dan minuman, serta 300 ribu penyedia layanan lainnya.

(Baca juga: Saingi Go-Jek, Grab Rilis Layanan Mirip Go-Mart di Filipina)

Reporter: Desy Setyowati