Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengirim enam perusahaan rintisan (startup) di bidang teknologi, untuk berpartisipasi dalam InnoVEX 2018 di Taiwan. Acara ini merupakan bagian dari pameran teknologi skala internasional dan terbesar di Taiwan, COMPUTEX TAIPEI.

Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simanjuntak menyatakan, kesempatan emas ini diperoleh usai bertemu dengan Menteri Hubungan Ekonomi Kecil Menengah dan Enterprise Taiwan Gary Gong. "Dia memberi kesempatan kepada startup dari dua negara di Asia, yakni Indonesia dan Jepang untuk bekerjasama dengan pemerintah Taiwan," ujar dia dalam siaran persnya, kemarin (30/5).

Dalam perhelatan yang berlangsung selama 6-8 Juni 2018 itu, startup yang hadir akan difasilitasi dengan booth untuk pameran dan akomodasi. Selain itu, pemerintah Taiwan mengagendakan kesempatan khusus bagi startup Indonesia untuk mempresentasikan (pitching) produknya di hadapan angel investor setempat.

Dari hasil korespondensi yang berlangsung sejak Maret 2018, Bekraf memutuskan mengirim enam perwakilan. Di antaranya 8villages, Yava Solusi247, Squline, Dycodex, Vestifarm dan Qlue. Keenam startup tersebut sudah pernah mengikuti pameran di luar negeri dan dinilai sesuai dengan kriteria teknologi yang dipamerkan di InnoVEX yakni teknologi yang sifatnya inovatif.

(Baca juga: Ekonomi Kreatif Hadapi Masalah Produksi hingga Ekspor Tak Merata)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati