Apple Anggarkan Rp 607 Milliar untuk Bangun 3 Pusat Inovasi

Kemenperin
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua dari kiri) bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (ketiga dari kiri) mendengarkan penjelasan dari Director Apple Developer Academy, Gordon Shukwit (kanan) mengenai fasilitas yang disediakan untuk para pengembang aplikasi PT Apple Indonesia di BSD City, Tangerang, 7 Mei 2018.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
7/5/2018, 19.24 WIB

Pembangunan pusat riset ini juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah soal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) piranti lunak sebesar 30%. Airlangga menargetkan, Apple menghasilkan 200 pengembang (developer) setiap tahunnya.

Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjamin kehadiran akademi Apple ini tidak akan bersaing langsung dengan pengembang lokal. Sebab, perusahaan ini menggunakan basis sistem pengajaran iOS sehingga berbeda segmen dengan pengembang lokal.

(Baca juga: Xiaomi Batasi Untung 5% untuk Penjualan Ponsel Murah)

Ia pun mengapresiasi langkah Apple ini. Apalagi, Apple berjanji mendatangkan mentor ilmu pemrograman dari berbagai belahan dunia. "Mentornya nanti dari berbagai regional Apple, ada yang dari Brasil, Italia, Cupertino dan lainnya,” ujar dia.

Adapun, kelas di Apple Developer ini mencakup Objective-C dan Swift. Swift adalah bahasa pemrograman dari Apple yang diciptakan untuk membuat aplikasi untuk iOS, Apple TV dan Apple Watch.  Sedangkan Objective C merupakan bahasa pemrograman berbasis obyek yang dikembangkan berdasarkan bahasa pemrograman C yang memiliki smalltalk-style messaging.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati