BNI Salurkan KUR bagi UMKM Kuliner Mitra Go-Food

Katadata
Penandatanganan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) antara BNI dan Go-Pay, Selasa (13/3).
Penulis: Pingit Aria
13/3/2018, 14.55 WIB

Go-Pay, penyelenggara uang elektronik yang merupakan bagian dari ekosistem Go-Jek, hari ini mengumumkan kerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Kolaborasi memungkinkan para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama di bidang kuliner yang menjadi mitra Go-Food untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI.

Chief Executive Officer GO-PAY, Aldi Haryopratomo menyatakan, ada tantangan dalam penyaluran KUR, baik dari sisi perbankan maupun UMKM. Perbankan memiliki tantangan dalam penentuan target sasar UMKM yang lebih tepat, sementara di sisi UMKM ada tantangan terkait kemudahan akses kepada kredit murah.

Menurut Aldi, akar pemasalahannya adalah sejarah transaksi UMKM yang belum tercatat dengan baik. “Di sini, Go-Pay berusaha menawarkan solusi,” ujarnya dalam konferensi pers di Pasaraya Blok M, Jakarta, Selasa (13/3).

(Baca juga:  Gandeng Go-Jek, BRI Permudah Pembayaran Go-Pay)

Ia menjelaskan, Go-Pay akan memilah UMKM kuliner mana yang sejarah transaksinya layak untuk mendapat kredit. Selanjutnya, Go-Pay akan menawarkan kredit tersebut ke pengusaha yang bersangkutan. “Dengan persetujuan pengusaha UMKM, data transaksi di Go-Pay bisa menjadi rekomendasi dalam proses underwriting perbankan,” ujarnya.

Aldi melanjutkan, tahap pertama program ini menyasar merchant GO-FOOD yang ada di empat kota yaitu Semarang, Solo, Yogyakarta dan Malang. Para merchant tersebut akan mendapatkan penawaran untuk mengakses KUR mikro dari BNI, dengan plafon kredit maksimal  Rp 25 juta.

Sementara, Chief Commercial Expansion GO-JEK, Catherine Hindra Sutjahyo menyatakan bahwa saat ini Go-Food telah bekerja sama dengan lebih dari 125 ribu merchant, di mana 70% di antaranya UMKM.

Menurutnya, salah satu tantangan yang dihadapi UMKM adalah terkait akses pembiayaan. “Kami berharap dengan kemudahan akses kredit murah ini, mereka bisa mengembangkan bisnis, menjangkau pasar yang lebih besar dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan,” ujar Catherine.

(Baca juga: Go-Jek Hentikan Perang Tarif, Pangkas Berbagai Promo)

Di pihak lain, SEVP Teknologi Informasi BNI Bp. Dadang Setiabudi menyatakan bahwa sesuai ketentuan pemerintah, KUR diberikan tanpa agunan. “Bunganya juga murah, 7% per tahun,” ujarnya.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto menyatakan, pemanfaatan data transaksi Go-Pay akan membuat BNI bisa lebih mudah menentukan pelaku UMKM mana yang bisa mendapatkan kredit.

Pada tahap awal, KUR hanya dapat dicairkan sebagai Kredit Modal Kerja (KMK) dengan metode repayment angsuran. “Pembayaran angsuran dipungut per hari dari pendapatan debitur agar terasa lebih ringan,” ujarnya.

Catur mengungkapkan, kerjasama strategis ini sejalan dengan komitmen BNI untuk  menyalurkan KUR sesuai dengan kebijakan Pemerintah. Catur berharap kerjasama ini bisa mendukung pemerintah untuk mencapai target realisasi penyaluran KUR ke sektor produksi yang minimal 50% dari target KUR yang diberikan oleh Pemerintah kepada BNI sebesar Rp 13,5 Triliun.

Reporter: Pingit Aria