Go-Jek resmi mengakuisisi tiga perusahaan financial technology (fintech) untuk memperkuat ekspansi Go-Pay tahun depan. Kartuku, Midtrans, dan Mapan bakal bergabung untuk menyediakan ekosistem pembayaran keuangan kepada masyarakat.
Chief Executive Officer Go-Jek Nadiem Makarim berharap, Go-Pay bakal terus memimpin industri jasa dompet digital dan proses pembayaran independen. “Inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat pondasi dan langkah kami di industri fintech Indonesia,” kata Nadiem dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (15/12).
Menurut Nadiem, akusisi ini menjadi lompatan perusahaan dari penyedia layanan transportasi hingga menguasai teknologi multi-platform yang fokus pada pembayaran digital. Kartuku, Midtrans, dan Mapan tercatat memproses total transaksi lebih dari Rp 67,5 triliun per tahun melalui kartu kredit, debit, maupun dompet digital.
(Baca juga: Go-Jek Rilis Go-Bills untuk Bayar Aneka Tagihan Listrik dan BPJS)
Saat ini, Go-Jek memiliki lebih dari 15 juta pengguna aktif mingguan dan lebih dari 100 juta transaksi per bulan. Ada 900 ribu mitra pengemudi dan 125 ribu penyedia layanan yang mayoritas Usaha Kecil Menengah (UKM).
Presiden Go-Jek Group Andre Soelistyo mengatakan, tahun depan Go-Pay bakal menyediakan layanan pembayaran secara offline maupun online. Kolaborasi akan mendorong percepatan inklusi finansial untuk jutaan orang Indonesia serta meningkatkan produktivitas ekonomi nasional.
“Akuisisi ini akan mengakselerasi penetrasi dan jangkauan Go-Pay ke ranah pembayaran offline melalui Kartuku, ranah pembayaran online melalui Midtrans, serta meningkatkan inklusi finansial bagi masyarakat unbanked melalui Mapan,” kata Andre.
Ketiga pimpinan masing-masing perusahaan yang diakuisisi akan memegang posisi senior manajemen di dalam Go-Jek Group. Aldi Haryopratomo dari Mapan akan memimpin Go-Pay, Ryu Kawano Suliawan dari Midtrans akan memimpin pengembangan platform merchant dalam grup Go-Jek, sementara Thomas Husted dari Kartuku akan menjabat Chief Financial Officer (CFO).
(Baca juga: GrabPay Bisa Diisi Ulang Lagi setelah Gandeng E-Money OVO Milik Lippo)
Sebagai penyedia jasa pembayaran offline terbesar di Indonesia, Kartuku melayani hampir 100 perusahaan retail teratas di Indonesia dan mengoperasikan lebih dari 150 ribu alat pembayaran di gerai offline, serta bermitra dengan sembilan bank acquirer. “Kartuku akan fokus pada pengembangan penggunaan offline Go-Pay dengan mengintegrasikan penerimaan layanan dompet digital ini ke jaringan merchant kami,” kata Husted.
Secara bersamaan, Kartuku juga akan bekerja dengan layanan Go-Food dan Go-Mart untuk menyediakan infrastruktur pembayaran offline bagi 125 ribu merchant di Indonesia. Dengan dukungan Kartuku, berbagai merchant Go-Jek yang mayoritas UKM akan bisa mendapatkan kemudahan pembayaran offline sehingga dapat membantu pengembangan bisnis dan pelayanan pelanggan.
Midtrans sebagai jasa proses pembayaran secara online terbesar di Indonesia, bermitra dengan perbankan, maskapai penerbangan, bisnis retail e-commerce, dan perusahan fintech. Midtrans telah bekerja dengan lebih dari 3.000 merchant online dan punya 18 metode pembayaran online.
Midtrans berharap dapat meningkatkan jangkauan GO-JEK Group dalam pembayaran online secara signifikan dan investasi keamanan. “Sistem manajemen risiko fraud yang kami miliki digunakan oleh mitra-mitra dalam platform, kami akan menggunakan platform dan teknologi kami untuk memperkuat ekosistem pembayaran Go-Pay,” ujar Ryu.
(Baca juga: Grab Gandeng OVO, E-Money Tokopedia dan Bukalapak Masih Tertahan)
Mapan merupakan jaringan layanan keuangan dengan metode arisan unik yang telah membantu mengatur keuangan lebih dari 1 juta keluarga Indonesia di lebih dari 100 kota agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari yang selama ini sulit mereka akses. Saat ini, Mapan memiliki hampir 2 ribu karyawan.
Mapan akan mengakselerasi inklusi keuangan bagi masyarakat yang masih belum terkena layanan keuangan, terutama masyarakat yang berada di perdesaan. “Melalui komunitas yang ada di Mapan, kami dapat membantu masyarakat membangun kebiasaan perencanaan keuangan yang lebih bertanggung jawab serta mendukung mereka memiliki kesempatan untuk menjadi lebih mapan,” tutur Aldi.