Tiga Cara TikTok Mitigasi Prank hingga Konten Kontroversi Corona

123RF.com/Opturadesign
Ilustrasi aplikasi video musik TikTok
18/5/2020, 16.06 WIB

Kedua, perusahaan selalu memantau konten-konten di platform menggunakan mesin pembelajar (machine learning) dan menyiapkan tim khusus. Machine learning digunakan untuk memproses dan membaca semua video yang diunggah pengguna. Lalu akan ditinjau oleh tim selama 24 jam sehari.

"Kalau konten (TikTok) Indonesia, diperiksa langsung oleh tim kami dari dan berlokasi di Indonesia. Mereka mengetahui bahasa Indonesia dan norma-norma yang berlaku di Indonesia," ujar Donny.

Terakhir, selalu  mengedukasi para pengguna agar mengerti konten apa saja yang boleh dan tidak boleh diunggah. "Intinya, bagaimana mereka bisa membuat konten yang positif," ujar dia.

Ia mengatakan, perusahaan pun menggelar beberapa program seperti #SamaSamaNyaman yakni membuat video mendidik untuk para konten kreator. Perusahaan juga melakukan kampanye ke sejumlah kampus untuk mengedukasi mahasiswa agar tetap aman dan nyaman di internet. 

(Baca: Pengguna Tiktok Naik 20% Selama Pandemi, Terbanyak Konten Edukasi )

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur