Apple Akan Hapus Ribuan Gim Online di Tiongkok Bulan Depan

123RF.com
Ilustrasi. Simbol Apple Macintosh atas pintu masuk toko Apple di Esplanade, distrik La Defense pada 21 Februari 2015 di Paris, Prancis.
Penulis: Desy Setyowati
23/6/2020, 14.44 WIB

Apple akan mulai menghapus ribuan gim online dari toko aplikasinya, App Store di Tiongkok. Ini sesuai dengan kebijakan pemerintah Negeri Panda tersebut.

Pemerintah Tiongkok meminta agar toko aplikasi tak memberi ruang bagi pengembang gim yang tidak memiliki lisensi. Mereka harus mengajukan izin terlebih dulu mulai Juli, baru bisa memasarkan aplikasinya.

Sebenarnya, pemerintah Tiongkok telah mewajibkan pengembang gim untuk mengirimkan aplikasinya untuk peninjauan sejak 2016. Namun, beberapa game online yang belum mendapat izin telah ada di App Store.

Alhasil, gim seperti Grand Theft Auto dengan tampilan kekerasan, bisa tampil di toko aplikasi tanpa sensor terlebih dulu. (Baca: Tutup Toko di AS, Apple Jual Murah iPhone di Tiongkok)

Apple mengklaim telah meningkatkan pengawasan terhadap tokok aplikasinya di Tiongkok. Ini terbukti dari dua aplikasi podcast yang dihapus awal bulan ini atas permintaan pemerintah.

Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu juga mengaku telah menghapus 194 aplikasi dari App Store di Tiongkok pada paruh pertama 2019. Aplikasi dihapus karena alasan hukum.

Pada Februari lalu, Apple mengingatkan para pengembang di Negeri Tirai Bambu untuk mendapatkan lisensi pada 30 Juni. “Tanpa izin setelah batas waktu, akan dilarang dan dihapus dari App Store lokal,” demikian kata orang-orang yang mengetahui kebijakan itu, dikutip dari Bloomberg, Selasa (23/6).

Hanya, Apple enggan berkomentar perihal waktu yang dibutuhkan untuk menghapus ribuan game online tanpa izin tersebut. (Baca: Apple Luncurkan iOS 14 Hari Ini, Fiturnya Dikabarkan Mirip Android)

Tiongkok menyumbang sekitar seperlima dari US$ 61 miliar barang digital dan jasa yang dijual melalui App Store pada 2019. Apple mengambil 30% dari sebagian besar transaksi ini.

Analysis Group pun menyebut bahwa Tiongkok menjadi pangsa pasar terbesar kedua bagi Apple, setelah AS. (Baca: Kasus Corona di Tiongkok Mereda, 2,5 Juta iPhone Ludes Terjual )

Perusahaan yang berbasis di Cupertino mengatakan, ekosistem App Store menghasilkan US$ 519 miliar dari penjualan di seluruh dunia pada tahun lalu. Pengguna di Tiongkok berkontribusi hampir setengah dari penjualan itu, yakni US$ 246 miliar.

Ada sekitar 60 ribu game online di App Store iOS Tiongkok yang berbayar. Namun, AppInChina memperkirakan sepertiga di antaranya tidak memiliki lisensi.

"Perusahaan-perusahaan itu tiba-tiba akan kehilangan semua pendapatan," kata Chief Executive Officer AppInChina Rich Bishop. Perusahaannya pun kebanjiran permintaan pengajuan lisensi untuk aplikasi game online, yang melonjak tiga kali lipat.

(Baca: Apple Diminta Ungkap Daftar Aplikasi Diblokir atas Permintaan Tiongkok)