Kasus Corona di Tiongkok Mereda, 2,5 Juta iPhone Ludes Terjual
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple menjual 2,5 juta unit iPhone di Tiongkok pada bulan lalu. Penjualan ponsel ini melonjak seiring dengan perlambatan laju penambahan kasus positif virus corona di negara tersebut.
Sebagian besar pengecer di Tiongkok mulai beroperasi pada awal Maret. Mereka membuka kembali toko-toko hingga logistik e-commerce, setelah penyebaran pandemi corona melambat.
Data Akademi Informasi dan Komunikasi Tiongkok (CAIC) mencatat, pengiriman ponsel di Negeri Tirai Bambu mencapai 21 juta unit pada Maret. Angka tersebut meningkat lebih dari tiga kali lipat dibanding Februari. Namun masih turun sekitar 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
(Baca: Kasus Corona di Tiongkok Menurun, Xiaomi Ragu Permintaan Ponsel Pulih)
Pada Februari, jumlah kasus positif Covid-19 di Tiongkok memang melonjak signifikan. Berdasarkan data CAIC, pengiriman iPhone hanya 500 ribu di Negeri Panda pada Februari.
Berdasarkan data Strategy Analytics, pengiriman ponsel pintar (smartphone) secara global anjlok menjadi 61,8 juta pada Februari 2020, dari periode sama tahun lalu 99,2 juta unit. Angka ini turun 38% secara tahunan.
Direktur Strategy Analytics Linda Sui mengatakan, permintaan smartphone di Asia runtuh pada Februari karena pandemi corona. "Beberapa pabrik di Asia tidak dapat memproduksi ponsel, sedangkan banyak konsumen tidak mampu atau mau mengunjungi toko ritel dan membeli perangkat baru," ujar Linda dikutip dari Business Wire, beberapa waktu lalu (20/3).
(Baca: Pengiriman Smartphone Global Turun 38% Imbas Corona, Bagaimana di RI?)
Analis Senior Strategy Analytics Yiwen Wu sempat memperkirakan pengiriman smartphone melemah pada Maret. Alasannya, masyarakat masih khawatir akan penyebaran virus corona.
Namun, data terkini menunjukkan penjualan ponsel di Tiongkok mulai membaik. Apalagi jumlah penambahan kasus positif Covid-19 menurun.
Pemerintah Tiongkok bahkan sudah mencabut status karantina wilayah (lockdown) di Wuhan. Walaupun kini giliran kota Jia yang dikarantina, jumlah kasus positif virus corona di negara itu terus menurun.