Omzet Pengusaha Gim Lokal Naik Saat Pandemi meski Bersaing dengan PUBG

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Ilustrasi, seorang pria memainkan game online PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) di Jakarta, Minggu (31/5/2020).
24/6/2020, 18.02 WIB

Industri gim di Indonesia pun mencatatkan pertumbuhan 10-20% selama pandemi Covid-19, hingga April. Angka tersebut berdasarkan catatan Asosiasi Gim Indonesia (AGI).

“Bagi pemilik gim, itu naik 10-20%,” kata Josua Simanjuntak saat mengikuti diskusi bertajuk Kick Off Collabonation Silaturahmi Kreatif’ secara virtual, April lalu (28/4).

Namun, kondisi berbeda dialami para penyedia layanan gim. “Kalau ini fluktuatif, ada yang naik dan turun,” ujar Josua. (Baca: Trafik Internet untuk Gim Online Naik hingga 61% Efek Pandemi Corona)

Contoh pemilik atau pengembang di Tanah Air yakni Agate Studio, Touchten Games, Megaxus Infotech, dan Gemscool, atau Garena dari Singapura. Sedangkan penyedia layanan gim seperti Microsoft Xbox dan Google Stadia.

Kendati pandemi corona membuat permintaan gim meningkat, industri tidak serta-merta terdorong transaksinya. Salah satu penghambatnya yakni infrastruktur yang belum memadai.

"Infrastruktur kita masih belum memungkinkan transfer data yang besar. Dari mereka juga ada permintaan untuk dibantu dari sisi infrastruktur," ujarnya.

(Baca: Raup Rp 3,2 Triliun, PUBG Mobile Jadi Game Online Terlaris di Dunia)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur