Apple Hapus 2.500 Lebih Gim Online Asal Tiongkok

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi Apple
Penulis: Desy Setyowati
15/7/2020, 12.22 WIB

Apple menghapus 2.500 gim online dari toko aplikasinya, App Store di Tiongkok pada minggu pertama Juli. Ini sesuai dengan kebijakan pemerintah Negeri Panda tersebut.

Perusahaan telah memberikan tenggat waktu bagi pengembang dan penerbit gim untuk menyertakan nomor lisensi dari pemerintah, hingga akhir Juni. Jika belum mendapat izin, maka game online dihapus.

Berdasarkan data Sensor Tower, jumlah gim yang diblokir itu empat kali lebih banyak dibandingkan pekan pertama Juni. Beberapa game yang dihapus yakni Hay Day, Nonstop Chuck Norris dari Flaregames, dan Solitaire buatan Zynga.

"Mungkin saja gim-gim itu akan tersedia lagi nanti. Tetapi, saat ini telah hilang dari etalase selama lebih dari lima hari," kata Kepala Mobile Insights di Sensor Tower Randy Nelson dikutip dari Reuters, Rabu (15/7).

(Baca: Apple Akan Hapus Ribuan Gim Online di Tiongkok Bulan Depan)

Berdasarkan data Sensor Tower, pendapatan kotor dari seluruh gim yang dihapus pada pekan pertama Juli itu mencapai US$ 34,7 juta. Secara akumulasi, game online itu diunduh lebih dari 133 juta kali di Negeri Tirai Bambu.

Sebenarnya, pemerintah Tiongkok telah mewajibkan pengembang gim untuk mengirimkan aplikasinya untuk peninjauan sejak 2016. Namun, beberapa game online yang belum mendapat izin telah ada di App Store.

Alhasil, gim seperti Grand Theft Auto dengan tampilan kekerasan, bisa tampil di toko aplikasi tanpa sensor terlebih dulu. (Baca: Apple Luncurkan iOS 14, 50 Aplikasi Ketahuan Intip Data Pengguna)

Kini, pemerintah memperketat aturan dan menegaskan kembali imbauannya kepada para pemilik toko aplikasi, seperti Apple. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini mengklaim telah meningkatkan pengawasan terhadap tokok aplikasinya di Tiongkok.

Hal itu terbukti dari dua aplikasi podcast yang dihapus awal bulan ini atas permintaan pemerintah. Apple juga mengaku telah menghapus 194 aplikasi dari App Store di Tiongkok pada paruh pertama 2019. Aplikasi dihapus karena alasan hukum.

(Baca: Apple Luncurkan iOS 14 Hari Ini, Fiturnya Dikabarkan Mirip Android)