Startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Investree mendapatkan pendanaan seri C sebesar US$ 23,5 juta atau sekitar Rp 379,3 miliar. Karena itu, perusahaan akan tetap ekspansi ke Thailand dan Filipina meski ada pandemi corona.
Pendanaan itu dipimpin oleh investor asal Jepang MUFG Innovation Partners (MUIP) dan BRI Ventures. Investor terdahulu yakni 9F Fintech Holdings Group China dan SBI Holdings Jepang juga berpartisipasi dalam putaran investasi seri C ini.
Co-founder sekaligus CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, dana segar tersebut akan dipakai untuk memperluas dan memperkuat pasar di dalam negeri. “Juga untuk mendukung rencana ekspansi Investree ke Thailand dan Filipina melalui join venture," kata dia saat video conference, Rabu (8/3).
(Baca: Incar UMKM Filipina, Fintech Investree Bakal Gaet Mitra Lokal di 2020)
Saat ini, perusahaan tengah memproses perizinan di kedua negara tersebut. Pandemi corona memang menghambat pengajuan izin. Di Filipina misalnya, tengah menerapkan karantina wilayah (lockdown).
Kendati begitu, Investree optimistis bisa merambah kedua negara tersebut pada kuartal II atau III tahun ini. “Jadi, di 2020 kami miliki layanan penuh di tiga negara Asia Tenggara," kata Adrian.
Perusahaan memilih Thailand dan Filipina karena pasarnya terbuka terhadap layanan fintech lending. Selain itu, pasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kedua negara dinilai potensial.
(Baca: Tahun Depan Investree Ekspansi ke Filipina dan Thailand)
Karena itu, Investree merambah kedua negara melalui bekerja sama dengan MUIP dan BRI Ventures. MUIP di bawah naungan Mitshubishi UFJ Financial Group (MUFG) dari Jepang. Di Indonesia MUFG menaungi Bank Danamon, yang akan bekerja sama dengan Investree.
Sedangkan BRI Ventures merupakan perpanjangan tangan dari Bank BRI, yang berfokus pada sektor UMKM. "Faktanya, dengan perbankan itu bukan kompetitor tapi kolaborasi strategis," ujar Adrian.
Dengan BRI Ventures, perusahaan berencana menjangkau lebih banyak UMKM di Tanah Air, utamanya yang tak terjangkau perbankan. Dengan MUIP, Investree menargetkan pasar Asia Tenggara.
(Baca: Siasat Fintech Investree: Akuisisi, Ekspansi, dan Incar Warung)
Presiden dan CEO MUIP Nobutake Suzuki mengatakan sektor UMKM di Asia Tenggara sangat potensial. "Pendanaan diberikan sebagai bentuk kepercayaan terhadap performa Investree dan dukungan UMKM di Asia tenggara," kata dia.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menambahkan, ada segmen yang tidak bisa dijangkau oleh grup BRI. "Investree mempunyai peluang isi gap itu," ujar Nicko.
Apalagi, ada banyak pelaku UMKM yang membutuhkan pendanaan di tengah pandemi corona. Fintech lending dinilai bisa mengambil kesempatan ini.
(Baca: BRI Tetap Lanjutkan Kerja Sama Penyaluran Kredit dengan Investree)