Startup Pengolah Limbah RI Waste4Change Disuntik Modal 3 Investor

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Ilustrasi, sejumlah warga dibantu Babinsa membersihkan sampah di bantaran Sungai Ciberang di Kampung Sentral, Lebak, Banten, Jumat (21/2/2020).
10/3/2020, 17.10 WIB

Menurut Waste4Change, pengelolaan limbah di kota-kota belum optimal. Berdasarkan studi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2015, 69% limbah Indonesia dibuang ke tempat pembuangan sampah. Lalu 23,5% lainnya dibakar, dikubur, atau dikotori secara ilegal. Hanya 7,5% saja yang didaur ulang.

Waste4Change didirikan pada 2014. Awalnya startup ini mengolah limbah di satu gedung kantor saja. Hingga kini, layanan diperluas dan sudah melayani hampir 40 area komersial dan 2.000 rumah.

General Partner Agaeti Ventures Agaeti Ventures Michael Soerijadji mengaku tertarik berinvestasi di startup pengolah limbah karena potensinya besar dalam memecahkan masalah di Indonesia. “Kami selalu berusaha melihat perkembangan startup yang berpotensi memberikan solusi untuk masalah di Indonesia, salah satunya terkait dengan pengelolaan limbah,” kata dia dikutip dari DealStreetAsia.

(Baca: Magalarva, Startup Bisnis Pengolah Sampah yang Didanai Investor Jepang)

Disclaimer: East Ventures merupakan salah satu investor Katadata

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan