Disebut jadi Unicorn ke-6 RI, JD.ID Perlu Gaet Petani dan Nelayan

Google Play Store
Ilustrasi platform JD.ID
Penulis: Desy Setyowati
25/2/2020, 20.32 WIB

Sebenarnya, kabar JD.ID menjadi unicorn sudah berhembus sejak awal 2019. Saat itu, Gojek disebut-sebut menambah modal e-commerce tersebut.

(Baca: Kominfo Isyaratkan Unicorn & Decacorn Baru 2020, Ini Startup Potensial)

Saat itu, KrAsia melaporkan bahwa Gojek bakal menggelontorkan dana ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) kepada JD.ID. Kemitraan itu sudah dimulai ketika JD.com yang merupakan raksasa e-commerce asal Tiongkok, menambah modal Gojek sekitar US$ 100 juta pada pertengahan 2018.

Putaran pendanaan itu diikuti oleh Google, Tencent Holdings, dan Temasek Holdings. Menurut sumber The Information, JD.com dan Gojek berdiskusi agar tautan situs belanja JD.ID masuk platform decacorn Tanah Air itu.

Selain itu, Gojek disebut-sebut bakal mengakuisisi mayoritas saham bisnis logistik JD.com di Indonesia yakni JD Logistic. JD.ID merupakan perusahaan patungan, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh JD.com.

Sedangkan sisanya dimiliki oleh Provident Capital, perusahaan investasi regional yang berafiliasi dengan konglomerat Indonesia. (Baca: Jokowi Ingin Tiga Unicorn Baru, Menteri Kominfo Siapkan Empat Strategi)

Menurut sumber tersebut, Gojek kemungkinan membeli saham JD.ID yang dimiliki oleh Provident Capital. Dengan begitu, Gojek bisa menjadi pemegang saham terbesar kedua di JD.ID.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Desy Setyowati