SoftBank Group Corp tengah mencari pinjaman US$ 3 miliar atau sekitar Rp 41,9 triliun untuk memberikan dana talangan (bailout) kepada WeWork senilai US$ 9,5 miliar. Namun, perundingan SoftBank dengan tiga bank besar Jepang terhambat.
Ketiga bank itu yakni Mizuho Financial Group Inc, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG), dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG). Namun, perundingan itu terhenti sementara.
“Karena peminjam (bank) telah mencapai batas pinjaman internal untuk perusahaan itu,” demikian kata dua sumber Reuters dikutip Senin (23/12) lalu.
Alhasil, SoftBank kemungkinan akan memasuki tahun baru tanpa ada pendanaan kepada WeWork. “Bank-bank juga khawatir mengenai risiko (pinjaman) karena terkait penyelamatan startup asal Amerika Serikat (AS) itu,” demikian kata sumber.
(Baca: Alami Rugi Besar, Startup WeWork Diinvestigasi Kejaksaan AS)
Namun, SoftBank tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Mizuho, MUFG dan SMFG juga menolak berkomentar.
Sumber mengatakan, salah satu opsinya yakni menggunakan 26% saham SoftBank di Alibaba Group Holding Ltd sebagai jaminan. Cara-cara seperti ini dikaji karena SoftBank merupakan klien penting perbankan.
“Maka, kami ingin melakukan segala yang bisa dilakukan untuk membantu. Tetapi kami harus mempertimbangkan risiko kredit," kata seorang bankir senior.
Sumber yang enggan disebutkan nama dan jabatannya itu mengatakan, SoftBank merupakan klien potensial. Mengingat bank-bank di Jepang memberikan pinjaman dengan bunga yang sangat rendah, lantaran terjadi deflasi selama beberapa tahun.
(Baca: Kasus WeWork Sinyal Berakhirnya Startup Rugi yang Gencar 'Bakar Uang')
Akan tetapi, utang SoftBank meningkat. Salah satu penyebabnya karena portfolio SoftBank, yakni WeWork merugi karena gencar ‘bakar uang’.
"Bank tidak dapat melonggarkan kriteria kredit mereka hanya untuk SoftBank," kata Direktur senior S&P Global Ratings Ryoji Yoshizawa. Pilihan lainnya dengan menyebarkan risiko lewat pinjaman sindikasi. Namun hal ini akan memakan waktu, sehingga berpotensi menunda pembiayaan.
Pengajuan pinjaman US$ 3 miliar itu dilakukan SoftBank untuk menyelamatkan WeWork. Perusahaan asal Jepang itu berencana memberikan dana talangan kepada startup AS tersebut.
Pengajuan pinjaman dari bank domestik pun buntu. Karena itu, SoftBank dikabarkan mengamankan jalur kredit US$ 1,75 miliar dari Goldman Sachs Group Inc.
Sebelumnya, Jaksa Agung Negara Bagian New York melakukan pemeriksaan pada kasus WeWork. Mereka menginvestigasi permasalahan yang membuat perusahaan rintisan itu merugi cukup besar. Pendiri dan mantan kepala eksekutif WeWork, Adam Neumann menjadi salah satu pihak yang diperiksa atas dugaan melakukan transaksi memperkaya diri.
(Baca: Investasi di Uber dan WeWork Sebabkan Softbank Menderita Kerugian)