Kompetisi e-Commerce Tinggi, BukaLapak Fokus Tingkatkan Keuntungan

Katadata/Desy Setyowati
Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky (kiri) menyebut tingkat valuasi perusahaan merupakan salah satu yang tertinggi di antara para startup lainnya.
Editor: Agustiyanti
8/10/2019, 22.27 WIB

Sebelumnya, Zaky mengatakan bahwa annualized run rate (ARR) total transaksi (Gross Merchandise Value/GMV) perusahaannya diprediksi mencapai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 70 triliun selama 2019. ARR adalah perkiraan penjualan yang mengacu pada penghasilan hingga paruh pertama tahun ini.

(Baca: OVO Disebut Sudah Jadi Unicorn Kelima Indonesia)

“Perusahaan kami merasa bersyukur bisa kembali menorehkan capaian yang berarti bagi mitra penjual kami,” kata dia dalam siaran persnya, Kamis (1/8). Saat ini, Bukalapak menggaet lebih dari empat juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar ini juga memiliki lebih dari dua juta pedagang offline yang disebut mitra Bukalapak. Mitra berupa warung dan wirausaha mandiri ini sudah hadir di 477 dari 514 kota dan kabupaten di Indonesia.

Zaky mencatat, jumlah pelanggan warung Mitra rerata dua kali lebih banyak dari pengunjung toko di pusat perbelanjaan. E-commerce tersebut pun menargetkan bisa merangkul 2,5 juta warung dan wirausaha mandiri tahun ini.

Adapun Bukalapak juga menempati urutan teratas perusahaan rintisan (startup) di Indonesia dengan skor 87,711 menurut Startup Ranking per Juni 2019 seperti yang terlihat dalam databooks di bawah ini.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur