Platform marketplace B2B, Ralali, ingin menjadi aplikasi super (super apps) yang mampu menghadirkan berbagai layanan. Dengan begitu, perusahaan dapat mendorong pertumbuhan transaksi hingga lima kali lipat pada tahun ini (year on year/YoY).
Founder dan CEO Ralali.com Joseph Aditya mengatakan konsep super apps yang ingin dicapai adalah satu aplikasi yang nantinya bisa melakukan banyak hal tak hanya dari sisi pembeli atau penjual namun juga stakeholder lainnya. Saat ini perusahaan telah memiliki 20 layanan dalam ekosistemnya seperti digital goods, fintech, marketplace, logistic system, hingga Big Agents (marketplace pekerjaan).
Dengan 20 layanan tersebut, Aditya mencatat rata-rata jumlah transaksi perusahaan telah tumbuh hingga empat kali lipat. Bahkan pada tahun lalu, jumlah transaksi perusahaan mencapai sekitar Rp 10 triliun.
Dia optimistis perusahaan dapat mendorong jumlah transaksinya hingga akhir tahun ini. "Kami cukup berekspetasi lebih, mungkin kami bisa mencapai lima kali lipat dibanding tahun lalu," ujar Aditya saat ditemui di Jakarta, Kamis (29/8).
(Baca: Daftar Pesta Belanja Online yang Sayang Dilewatkan Jelang Akhir Tahun)
Ia menjelaskan, penetrasi bisnis Ralali di Indonesia sudah menjangkau lebih dari 750 ribu usaha kecil mikro menengah (UMKM) di 25 provinsi. Sedangkan, penetrasi bisnis di mancanegara telah merambah hingga Singapura dan Thailand.
Ke depan, perusahaan ingin fokus merambah bisnisnya ke wilayah Asia Tenggara seperti Vietnam dan Filipina. "Mungkin tahun depan. Lalu ada beberapa negara lain juga, mirip-mirip dengan Indonesia. Di mana negara tersebut banyak penduduknya, butuh pekerjaan juga," ujarnya.
Ralali baru saja meraih pendanaan sebesar US$ 13 juta atau sekitar Rp 182 miliar. Ralali.com berencana menggunakan pendanaan untuk memperkuat pemenuhan kebutuhan usaha UMKM Indonesia.
(Baca: Ralali Salurkan Rp 3,2 Miliar Kredit Bagi 200 UMKM)
Investasi seri C Ralali.com ini dipimpin oleh Arbor Ventures (Singapura), TNB Aura (Singapura) dan founder dari ZIGExN Co., Ltd., Mr Jo Hirao (Jepang), dengan partisipasi dari AddVentures (Thailand) dan Qualgro (Singapura) sebagai investor pendahulu.
Saat ini Ralali menghubungkan 12 ribu pemasok termasuk brand besar seperti Unilever Food Solutions, PaperOne, Asus, Siam Cement Group, P&>, Unil Opal dengan lebih dari 500 ribu UMKM di seluruh Indonesia sebagai penggunanya. Selain itu, Ralali juga menyediakan solusi pemenuhan kebutuhan usaha dan pembiayaan untuk UMKM.
“Misi kami adalah membantu UKM tradisional bertumbuh dengan memanfaatkan teknologi digital,” ujar Aditya dalam siaran pers, Sabtu (27/7).
(Baca: Ralali Kantongi Pendanaan Seri C Senilai Rp 182 miliar)