Suntikan modal ini juga diharapkan meningkatkan potensi Koku untuk masuk ke pasar di Asia Tenggara termasuk Vietnam, Myanmar, Indonesia, dan Kamboja. “Meningkatkan kemampuan layanan pengiriman uang non-bank dan penyedia likuiditas merupakan model bisnis yang cukup kompleks dan berbeda,” ujarnya.

Untuk itu, Koku bekerja sama dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) di Singapura, Hong Kong dan Filipina. Menurutnya, teknologi Koku memungkinkan LKBB menyediakan layanan pengiriman uang yang lebih murah, cepat, dan berbasis digital.

(Baca: Devisa Pariwisata Naik, Defisit Transaksi Berjalan Belum Tentu Membaik)

Data Bank Dunia, aliran pengiriman uang ke kawasan Asia Timur dan Pasifik diperkirakan tumbuh 4,2 persen pada 2019. Sementara nilai pengiriman uang ke kawasan ini diperkiraan US$ 142 miliar pada 2018. Sejalan dengan besarnya potensi tersebut, KOKU pun menggalang pendanaan seri A. Koku menargetkan bisa memperoleh pendanaan Seri A US$ 10 juta pada Semester I 2019.

Vice President Decent Capital Departemen Angel Investment Chris Cao menyampaikan, perusahaannya memiliki visi yang sama dengan Koku. “Koku adalah perusahaan pertama di Singapura yang mendapat modal dari Jason Zeng sejak mendirikan Tencent. Kami yakin teknologi Koku akan membawa peningkatan signifikan pada penawaran bisnis untuk pelanggan,” ujarnya.

(Baca: BI Bakal Integrasikan Perizinan Fintech dengan OJK)

Halaman: