Facebook Pay Hingga Alipay Masuk Indonesia, DANA Anggap Bukan Ancaman

ANTARA FOTO/Audy Alwi
CEO dompet digital Indonesia berteknologi terdepan DANA Vincent Iswara (tengah) menilai kehadiran pemain baru di industri dompet digital tanah air bukan sebagai ancaman melainkan peluang untuk berkolaborasi.
24/4/2020, 18.45 WIB

Sebelumnya, Fecebook dikabarkan mendekati para pemain e-wallet lokal yang sudah mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia (BI). Hal itu dilakukan untuk bisa memperoleh perjanjian usaha patungan antara perusahaan pembayaran dan yang mendapat lisensi dari BI sehingga Facebook Pay bisa beroperasi.

Mengutip dari Reuters, kolaborasi yang akan dilakukan Facebook mengerucut pada tiga e-wallet saja yakni GoPay, OVO, dan LinkAja. DANA yang sebelumnya disinggung, kini tidak masuk dalam skema kerja sama Facebook.

Meski begitu, upaya kolaborasi harus mendapatkan persetujuan dari BI selaku regulator. Rencananya, apabila disetujui, Facebook Pay dapat beroperasi pada November tahun ini.

(Baca: WHO Imbau Tak Pakai Uang Tunai, DANA, Gopay & LinkAja Panen Transaksi?)

Adanya Facebook Pay di Indonesia memungkinkan pengguna di berbagai platform termasuk WhatsApp dan Instagram melakukan pembayaran tanpa keluar dari aplikasi. Masuknya Facebook itu dikabarkan bertujuan untuk memanfaatkan pasar Indonesia.

BI memperkirakan, pendapatan pasar pembayaran Indonesia bisa mencapai US $ 10,4 miliar pada tahun lalu. Goldman Sachs menyebutkan bahwa pendapatan di sektor ini bisa mencapai US$ 95,2 miliar pada 2025.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan