Microsoft menjanjikan akan mengamankan data pengguna bila aplikasi TikTok di Amerika Serikat (AS) di bawah kendali mereka. Raksasa teknologi asal AS berminat mengakuisisi Bytedance, pemilik TikTok, agar keluar dari ancaman pemblokiran Presiden AS Donald Trump.
Pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan dalam proposal kesepakatan akuisisi, Microsoft akan memindahkan semua data yang terkait dengan pengguna TikTok di AS agar tidak disalahgunakan. "Microsoft sangat berhati-hati dengan janji datanya dan akan mencoba untuk memiliki hubungan yang kuat secara global," kata Gates dikutip dari Bloomberg pada Kamis (6/8).
Bill Gates mengatakan proses akuisisi TikTok melibatkan prinsip yang harus dijaga. Selama ini Microsoft menjalankan prinsip membangun kerja sama dengan berbagai pihak dan berupaya tidak menimbulkan kesan bermusuhan.
Begitu juga dalam proses akuisisi Tiktok, di antaranya dengan merekrut tenaga dari Tiongkok. "Kami tidak akan melakukan hal-hal yang bermusuhan atau dipandang sebagai bermusuhan," ujarnya.
Donald Trump sebelumnya melarang aplikasi TikTok karena dianggap mengancam keselamatan negara. Alasannya, Tiktok memiliki data pribadi pengguna AS yang jumlahnya mencapai 100 juta orang. Bahkan AS mengajak negara sekutunya untuk memblokir aplikasi itu.
Sebaliknya Bill Gates menilai TikTok harusnya dibiarkan terus eksis dan menyempurnakan produknya di AS. Untuk itu, akusisi TikTok oleh Microsoft menurutnya tepat. "Sangat menyenangkan TikTok menciptakan persaingan melalui inovasi," kata Gates. "Tampaknya mencegah inovasi tersedia bukanlah hal yang masuk akal."
Gates merupakan pendiri Microsoft. Di tahun ini, ia mundur dari jajaran pimpinan di perusahaan tersebut untuk fokus menjadi filantropis.
Awalnya, Microsoft didirikan untuk mengembangkan dan menjual penerjemah BASIC untuk Altair 8800. Perusahaan ini berhasil mendominasi pasar sistem operasi komputer pribadi dengan MS-DOS-nya pada pertengahan 1980-an, diikuti dengan jajaran sistem operasi Microsoft Windows. Hingga saat ini Microsoft masih menjadi pelopor sistem operasi komputer di dunia
Microsoft mengaku tertarik mengakusisi TikTok setelah perusahaan induk TikTok, Bytedance, dikabarkan menawarkan divestasi operasional aplikasi tersebut kepada perusahaan Amerika Serikat (AS) agar bisa tetap beroperasi di AS.
Seiring ketertarikan perusahaan teknologi besutan Bill Gates tersebut, Presiden AS Donald Trump memberikan waktu selama 45 hari kepada Bytedance untuk menjual sahamnya kepada Microsoft.
Microsoft menyatakan akan melanjutkan diskusi terkait rencana akuisisi Bytedance dan menargetkan negosiasi tersebut akan selesai pada 15 September 2020. CEO Microsoft Satya Nadella juga telah meyakinkan Trump bahwa dengan akuisisi ini data pengguna TikTok AS akan ditransfer dan disimpan di AS.
Berdasarkan laporan yang dirilis CB Insights, Bytedance atau Tautio merupakan raksasa startup dengan valuasi terbesar hingga US$ 75 miliar atau Rp 1.080 triliun (kurs Rp 14.400/US$). Berikut grafik databoks: