Startup digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Youtap Indonesia meluncurkan aplikasi dagang. Platform ini berfokus membantu pelaku usaha mengelola bisnis.
Hingga saat ini, perusahaan rintisan besutan Grup Salim dan Youtap Singapura itu telah menggaet 50 ribu UMKM. "UMKM dapat lebih produktif dalam mengembangkan usahanya," kata CEO Youtap Indonesia Herman Suharto dikutip dari siaran pers, Kamis (27/8).
Ia menjelaskan, ada tiga fitur yang tersedia pada aplikasi berdagang tersebut. Pertama, pengelolaan dagangan. Mitra bisa memasukkan barang yang akan dijual dengan memindai barcode, atau memilih dari Stock Keeping Unit (SKU) katalog yang tersedia.
Kedua, pemprosesan transaksi penjualan. Semua transaksi tercatat baik tunai maupun non-tunai akan tercatat di aplikasi. Mitra juga bisa menerima berbagai metode pembayaran, termasuk kode Quick Response standar atau QRIS.
Terakhir, analisis pintar yang memberikan insight untuk perencanaan pengembangan usaha. Aplikasi ini juga memiliki opsi promosi dan program loyalitas yang dapat membantu mitra memberikan penawaran kepada pelanggannya.
Aplikasi itu sudah dapat diunduh melalui Google PlayStore dan AppStore, secara gratis. Ke depan, perusahaan berencana menambah beberapa fitur pada platform.
Herman menambahkan, perusahaan menggaet 50 ribu UMKM sejak berdiri pada awal tahun ini. Selain itu, telah memproses sejuta transaksi.
Perusahaan mengklaim, transaksi mitra secara non-tunai melonjak 129% saat pandemi corona, dibandingkan hari biasa. Sebanyak 65% mitra tidak menerima pembayaran tunai saat pandemi.
YouTap juga mencatat, terjadi pertumbuhan jumlah mitra yang mengadopsi pembayaran non-tunai naik dari 17% pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi 22% saat ini. "Sejak awal, kami berupaya membantu merchant beradaptasi selama masa pandemi Covid-19 ," ujarnya.