Perusahaan penyedia layanan logistik J&T Express menuai dampak positif dari moncernya transaksi e-commerce selama pandemi virus corona atau Covid-19. Hal ini ditunjukkan dari jumlah pengiriman barang e-commerce yang menggunakan layanannya meningkat 40%.
CEO logistik J&T Express Robin Lo menjelaskan pada awal pandemi corona perusahaan mengalami kendala pengiriman barang, karena pembatasan penerbangan di beberapa wilayah membuat banyak pengiriman barang logistik terlambat. Namun, seiring meningkatnya transaksi di e-commerce tingkat pengiriman barang melalui J&T pun meningkat.
"Selama empat bulan terakhir, terjadi peningkatan layanan pengiriman sebesar 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan karena kebiasaan masyarakat yang berubah, dari sebelumnya berbelanja offline menjadi online," kata Robin dalam video conference, Selasa (1/9).
Perusahaan kemudian memfokuskan layanan untuk e-commerce, sebab menurutnya tren logistik ke depan tidak akan lepas dari sektor ini. Tren ini terlihat dari pemantauan perusahaan yang menyebutkan ada peningkatan hingga 50% pada layanan pengiriman e-commerce selama pandemi corona.
Karena fokus pada e-commerce, karakteristik pengiriman barang perusahaan pun mengikuti tren yang ada. Permintaan pengiriman barang yang sebelumnya didominasi oleh barang ringan seperti fesyen dan kosmetik kini berubah menjadi pengiriman untuk barang berat seperti makanan, minuman dan alat kebutuhan rumah tangga lainnya.
Menyesuaikan dengan kondisi pandemi corona, perusahaan pun menerapkan protokol kesehatan pada setiap layanan pengiriman. Protokol yang wajib diterapkan antara lain kewajiban mengenakan masker untuk kurir dan staf J&T.
Diketahui, transaksi e-commerce memang melonjak di masa pandemi Covid-19. Facebook dan Bain & Company memperkirakan nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV) platform online di Indonesia mencapai US$ 26 miliar atau sekitar Rp 378,3 triliun tahun ini.
Jumlah konsumen layanan digital di Tanah Air pun diprediksi 137 juta. Khusus transaksi e-commerce, rata-rata tumbuh 23% per tahun selama periode 2018 hingga 2020.
Salah satu e-commerce yang mengalami lonjakan transaksi yakni Shopee, dengan jumlah transaksi mencapai 260 juta pada kuartal II 2020 atau naik 130% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara rata-rata transaksi per hari di platform Shopee tercatat mencapai 2,8 juta.
"Kami melihat banyak perubahan perilaku masyarakat yang mengarah ke pertumbuhan transaksi digital. Banyak masyarakat memenuhi kebetuhan selama pandemi melalui e-commerce," kata Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja dalam video conference pada Selasa (1/9).