Perusahaan penyedia layanan on-demand, Gojek merambah bank digital dengan berinvestasi di Bank Jago. Ini memungkinkan decacorn mengembangkan model bisnis baru untuk dapat bermitra dengan lebih banyak institusi keuangan.
“Kolaborasi ini akan menjadi awal dari cara baru dalam menawarkan layanan keuangan kepada para pengguna Gojek,” kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dikutip dari siaran pers, Jumat (18/12). “Kami ingin terus meningkatkan kerja sama seperti ini agar aplikasi Gojek semakin menjadi andalan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan finansial.”
Pengguna Gojek juga kini dapat membuka rekening Bank Jago melalui aplikasi. “Kemitraan ini merupakan pencapaian baru bagi kami dalam menyediakan berbagai solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi. Bank Jago akan memperkuat ekosistem Gojek sekaligus membuka akses yang lebih luas kepada bagi masyarakat terhadap layanan perbankan digital,” ujar dia.
Apalagi, Gojek mencatat bahwa 52% penduduk dewasa atau sekitar 95 juta orang di Indonesia tidak memiliki rekening bank. Selain itu, lebih dari 47 juta tak memiliki akses memadai pada kredit, investasi dan asuransi.
Di satu sisi, penetrasi ponsel pintar (smartphone) di Indonesia sekitar 70%-80%. Angkanya tertera pada Databoks di bawah ini:
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Gojek meningkatkan kepemilikan sahamnya di Bank Jago dari 4,41% menjadi 22,16%, yang diumumkan hari ini (18/12). Meski begitu, PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology (WTT) tetap menjadi pemegang saham pengendali dengan total kepemilikan 51%.
Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, kolaborasi ini melengkapi kekuatan masing-masing perusahaan. Gojek memiliki jangkauan yang luas, sementara Bank Jago mempunyai pengalaman dan keahlian di bidang finansial.
“Kolaborasi strategis antara bank berbasis teknologi seperti Jago dan superapp merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kolaborasi mendalam ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air,” kata dia.
Selain itu, ia membenarkan bahwa kolaborasi dengan Gojek membuka model bisnis baru untuk menggaet lebih banyak institusi keuangan. “Sebagai bank berbasis teknologi yang dirancang khusus dengan sistem API terbuka, kami akan bekerja sama dengan pemain ekosistem digital lain untuk memperluas akses keuangan,” ujar dia.
Bank Jago didirikan pada 1992 dengan nama Bank Artos Indonesia. Pada tahun ini, Bank Artos berubah nama menjadi Bank Jago sebagai bagian dari transformasi perusahaan untuk menjadi bank digital.