EDISI KHUSUS | Semarak Ramadan 1442 H

Andalkan 6 Fitur, Transaksi GrabFood Naik 3 Kali Lipat saat Ramadan

Katadata/Michael Reily
Managing Director Grab Indonesia Mediko Azwar (kiri) dan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mencoba layanan pesan-antar GrabFood di Epicentrum, Jakarta.
5/5/2021, 14.18 WIB

"Ini membantu merchant menghindari pembatalan dari konsumen," ujar Jovian.

Kedua, mode sibuk. Platform akan menyesuaikan estimasi waktu pengiriman makanan.

Terakhir, fitur edukasi. “Ada pembaruan informasi untuk memberikan edukasi tentang cara mengatur jam buka, strategi selama ramadan, tips pemasaran, dan lainnya," katanya.

Melalui fitur-fitur itu, Grab mencatat pesanan terjadwal meningkat tiga kali lipat selama ramadan. Rata-rata waktu datang makanan diklaim menjadi lebih cepat, yakni 28 menit. Sedangkan pembatalan order berkurang 45%.

Di satu sisi, GrabFood menjadi pendorong pendapatan perusahaan pada tahun lalu. "Setengah dari transaksi Grab di Indonesia disumbang oleh GrabFood," kata Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, Februari lalu (8/2).

Perusahaan venture building berbasis di Singapura, Momentum Works mencatat, nilai transaksi bruto atau GMV GrabFood mencapai US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 83 triliun pada 2020. Sedangkan GoFood milik Gojek hanya US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun.

Grab pun menyumbang hampir setengah dari total GMV pesan-antar makanan di Asia Tenggara sepanjang tahun lalu. Namun, pesaing Grab bertambah saat ini. Bukan lagi hanya Gojek, tetapi juga Shopee, Tokopedia, hingga Traveloka.

"Persaingan ini hal yang positif. Prioritas kami yakni senantiasa memberikan pengalaman dan inovasi untuk pengguna," kata  Head of Marketing GrabFood Grab Indonesia Hadi Surya Koe.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan