Startup kesehatan (healthtech) KlinikGo meraih pendanaan awal dari perusahaan investasi konglomerat Indonesia, Risjadson Holding & Investment. Investor lain yang berpartisipasi yakni Gaido Group dan modal ventura asal Singapura, 5Digital Ventures.
Risjadson Holding & Investment adalah kepanjangan tangan dari konglomerat Indonesia Risjadson Group, yang didirikan oleh Ibrahim Risjad. Ia juga merupakan salah satu pendiri Salim Group.
KlinikGo tidak memerinci besaran investasi yang diperoleh. Namun, startup kesehatan yang berdiri pada 2019 ini berencana ekspansi ke negara lain.
Dana segar juga akan dipakai untuk pengembangan produk dan memperkuat rantai pasokan. “KlinikGo memiliki lebih dari 500 ribu pengguna dan 25 karyawan,” demikian dikutip dari Tech In Asia, Selasa (12/10).
Setelah putaran pendanaan, Gaido Group juga akan berkolaborasi dengan perusahaan teknologi kesehatan untuk membuka 200 klinik di seluruh Indonesia. Ini melalui kesepakatan pembiayaan.
Berdasarkan laman resmi, KlinikGo menyediakan layanan perawatan di rumah, direktori klinik sekitar, dan telemedicine. Startup ini bekerja sama dengan Perawatku.id, Lifepack, Lifepal, Konsuldok, Tirta Medical Centre, Genetics Indonesia, Farmalab, AnterAja, dan Apotek Em De Tangerang Selatan.
Pada akhir tahun lalu, modal ventura memperkirakan bahwa startup kesehatan Indonesia dilirik banyak investor dan berpotensi konsolidasi pada 2021. Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan, investor mengincar startup kesehatan Indonesia tahap seri B ke atas.
“Semestinya tren di Tanah Air juga meningkat (pendanaan). Namun, tidak banyak startup healthtech, terutama di growth stage,” kata Eddi kepada Katadata.co.id, akhir tahun lalu (30/12/2020).
Di Amerika Serikat (AS), startup kesehatan yang paling banyak meraup pendanaan yakni berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Sedangkan investasi ke healthtech AI secara global per kuartal III dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Klaster startup kesehatan memang bermacam-macam, sebagaimana Bagan di bawah ini. “Di Indonesia, masih sekitar telemedicine, yang membantu proses klaim, menjual obat, dan lainnya,” kata Eddi.
Dengan beragam lini bisnis tersebut, startup kesehatan membantu penanganan pandemi Covid-19 dari banyak sisi. Ini membuat permintaan layanan di sektor ini melonjak, sehingga healthtech diminati investor.