Startup Pembuat Vaksin – Deteksi Kanker Hadapi Tantangan Infrastruktur

mirxes
Salah satu produk MiRXES, startup bioteknologi asal Singapura
13/10/2021, 15.18 WIB

Startup bioteknologi dinilai potensial, terutama di tengah pandemi corona. Namun perusahaan rintisan di sektor ini menghadapi sejumlah kendala, salah satunya infrastruktur.

Perusahaan rintisan bioteknologi asal Singapura MiRXES mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapinya, seperti infrastruktur riset dan pengembangan (R&D) dan komersialisasi.

Co-founder sekaligus CEO MiRXES Zhou Lihan mengatakan, sektor bioteknologi tergolong sebagai ceruk pasar (niche) khusus di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun potensinya besar.

Sebab, startup di sektor bioteknologi dibutuhkan dalam hal pengembangan vaksin corona. Sebagaimana diketahui, di bidang medis, bioteknologi bisa diterapkan untuk penemuan vaksin, antibiotik hingga insulin.

Bioteknologi juga bisa diterapkan untuk rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lainnya. "Bioteknologi akan mampu mengembangkan sesuatu untuk meningkatkan kekuatan klinis," kata Zhou dalam acara Tech in Asia Conference 2021, Rabu (13/10).

Namun, startup di sektor bioteknologi menghadapi sejumlah kendala di antaranya:

1. Infrastruktur penelitian dan pengembangan atau R&D

2. Pengenalan produk bioteknologi masih minim

"Bagaimana menjelaskan teknologi ini, itu masih menjadi tantangan," kata Zhou.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan