Tiga Sektor Startup Paling Banyak Disuntik Modal BUMN

Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018.
Penulis: Desy Setyowati
15/10/2021, 08.00 WIB

Ada puluhan startup yang disuntik oleh empat modal ventura di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sektor perusahaan rintisan yang paling banyak disasar oleh mereka yakni teknologi finansial (fintech), logistik, dan Software as A Services (SaaS).

“Mandat kami tetap di fintech. Mengapa? Kami anak perusahaan bank, sehingga ada mandat untuk membantu grup,” kata Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro kepada Katadata.co.id, Rabu (14/10).

Berikut daftar startup yang disuntik modal oleh Mandiri Capital Indonesia:

SektorNama StartupAsal
Fintech1. KoinworksIndonesia
2. InvestreeIndonesia
3. YokkeIndonesia
4. HalofinaIndonesia
5. PrivyIDIndonesia
6. AyoconnectIndonesia
7. LinkAjaIndonesia
8. CrowdeIndonesia
9. AmarthaIndonesia
10. CashlezIndonesia
Penyedia layanan on-demandGoToIndonesia
E-commerceBukalapakIndonesia
Teknologi SaaS/POS1. MekariIndonesia
2. iSellerIndonesia
Perusahaan konsorsiumPTENIndonesia

Selain Mandiri Capital Indonesia, ada tiga modal ventura di bawah BUMN yakni MDI Ventures dari Telkom, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), dan BRI Ventures. BNI juga berencana mendirikan perusahaan sejenis.

Daftar startup yang disuntik modal oleh MDI Ventures yakni:

SektorNama StartupAsal
Fintech1. KredivoIndonesia
2. NiumSingapura
3. AmarthaIndonesia
4. CermatiIndonesia
5. Privy IDEIndonesia
6. PayFazzIndonesia
7. CodapaySingapura
8. Red Dot PaymentSingapura
9. OY! IndonesiaIndonesia
10. QFPayCina
11. JuloIndonesia
Logistik1. SicepatIndonesia
2. PaxelIndonesia
3. RoambeeAmerika Serikat
4. LuwjistikSingapura
5. WaresixIndonesia
6. Paxel IDEIndonesia
E-commerce & Social commerce1. EvermosIndonesia
2. aCommerceThailand
3. WeBuySingapura
Kesehatan1. AlodokterIndonesia
2. mClinicaSingapura
3. CXA GroupSingapura
4. HealsHong Kong
Pendidikan1. SekolahmuIndonesia
2. BahasoIndonesia
Teknologi cloud1. WhispirAustralia
2. PanvivaAustralia
3. CloudikeAmerika Serikat
4. WavecellSingapura 
Teknologi AI1. Kata.aiIndonesia
2. Nodeflux Indonesia
PertanianTaniHubIndonesia
Perikanan dan kelautanArunaIndonesia
Ekonomi hijauManusbioAmerika Serikat 
Kota pintarQlueIndonesia
Game dan e-sportsMPL atau Mobile Premier LeagueIndia 
Solusi teknologi dan solusi manajemen1. RUN SystemIndonesia
2. GenieeVietnam
3. ObserveITAmerika Serikat
4. LotusFlareAmerika Serikat
5. ElementSingapura
6. NcomputingAmerika Serikat
7. SonarIndonesia
8. VolantisIndonesia
Ritel FMCG1. Fabelio Indonesia
2. SinbadIndonesia 
AsuransiQoala Indonesia 
Penyedia loyalty dan hadiah1.  TADAIndonesia
2. Postr -
Teknologi luar angkasaLoft OrbitalAmerika Serikat
Wisata dan tiket1.  GoersIndonesia
2. OpsigoIndonesia
Teknologi audioInspigoIndonesia
PeriklananAdskom Indonesia
Teknologi SaaS1. AnchantoSingapura
2. EmaticSingapura
Kendaraan listrikBeamSingapura
InfrastukturGoCementIndonesia

Sedangkan startup yang disuntik modal oleh Telkomsel Mitra Inovasi sebagai berikut:

SektorNama StartupAsal
Fintech1. KredivoIndonesia
2. PrivyIDIndonesia
KesehatanHalodocIndonesia
Logistik1. RoambeeAmerika Serikat
2. SiCepatIndonesia
E-commerce/Social commerceEvermosIndonesia
PertanianTaniHubIndonesia
Kota pintarQlueIndonesia
Teknologi audioInspigoIndonesia
Solusi loyaltyTADAIndonesia
Teknologi SaaSFeedlopeIndonesia

Kemudian, BRI Ventures menyuntik perusahaan rintisan sebagai berikut:

SektorNama StartupAsal
Fintech1. ModalkuIndonesia
2. InvestreeIndonesia
3. NiumSingapura
4. PayfazzIndonesia
5. Awan TunaiIndonesia
6. AyoconnectIndonesia
7. LinkAjaIndonesia
Kuliner1.  HausIndonesia
2. Yummy CorpIndonesia
E-commerceBukalapakIndonesia
 1. TaniHubIndonesia
2. SayurboxIndonesia
Produsen sepatuBrodoIndonesia
LogistikAndalinIndonesia
Teknologi SaaSMajooIndonesia

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan, investasi perusahaan pelat merah di startup harus berdasarkan perhitungan bisnis yang matang. "Dipilih dengan baik," katanya dalam sesi bincang dengan media secara virtual, pekan lalu (5/10).

Akan tetapi, BUMN tidak seharusnya menunggu startup untung, baru disuntik modal. Menurutnya, perusahaan milik negara perlu melihat langkah investor asing. "Apakah investor asing tidak khawatir uangnya hilang? Kan sudah dihitung secara bisnis. Memang kami tidak mampu menghitung secara bisnis? Kan kami mampu," kata Arya.

Ia optimistis, peluang lewat berinvestasi di startup akan mendatangkan keuntungan yang sangat besar di kemudian hari. Oleh karena itu, BUMN tidak bisa menunggu perusahaan rintisan untung terlebih dulu.

Arya justru khawatir, jika BUMN berinvestasi saat startup untung, harganya sudah tidak masuk dalam hitungan bisnis. “Kita masuk, sudah tidak ada artinya lagi,” ujar dia.

Untuk itu, Kementerian BUMN gencar mendorong perusahaan berpelat merah berinvestasi di startup. Utamanya, setelah sejumlah startup telah dikuasai oleh investor asing.

Ia menilai bahwa BUMN paling berpotensi untuk menanamkan modal ke startup. Dengan begitu, kepemilikan lokal bisa terjaga. "Kami ini kecewa, ternyata sejumlah startup dikuasai oleh asing sekarang," kata Arya.

Oleh karena itu, kementerian berencana memperkuat modal ventura di bawah BUMN. Walaupun, ia belum merencanakan secara rinci terkait langkah ini.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Ihya Ulum Aldin