Pemerintah mengklaim Indonesia menjadi salah satu negara tujuan utama investasi digital di Asia Tenggara. Apakah benar startup Tanah Air terpopuler di regional?
"Indonesia menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia tenggara atau mewakili 40% dari digitalisasi di regional," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membacakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara side event G20 Indonesia Jalur Keuangan di Nusa Dua, Bali, Senin (11/7).
“Nilainya Rp 300 triliun dan didukung perbaikan iklim usaha yang semakin kondusif,” tambah dia.
Indonesia memiliki 2.391 startup, dua decacorn, dan delapan unicorn. Nusantara menyumbang hampir separuh pangsa ekonomi digital ASEAN.
Rinciannya dapat dilihat pada tiga Databoks di bawah ini:
Porsi nilai investasi ke startup Indonesia dari modal ventura memang 42% se-Asia Tenggara pada tahun lalu. Namun, persentase ini menurun dibandingkan 2020 68% dan 2019 53%.
Sedangkan porsi nilai investasi modal ventura ke startup Singapura naik 14% pada 2020 menjadi 34% tahun lalu.
“Sementara Indonesia terus menarik bagian modal terbesar, Singapura dan Filipina meningkatkan pangsa mereka secara signifikan,” demikian dikutip dari laporan Cento Ventures bertajuk ‘SE Asia tech Investment 2021’ pada April (27/4).
“Pendanaan ke startup Singapura didorong oleh mega-putaran kesepakatan Ninjavan, Carro, Nium, Aspire, Property Guru, dan Carousell,” demikian isi laporan.
Dari sisi persentase jumlah investasi ke perusahaan rintisan, Indonesia tercatat selalu kalah dari Singapura sejak 2017. Rincian terkait porsi nilai dan jumlah investasi ke startup di Asia Tenggara dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Secara total, Cento Ventures mencatat ada 942 kesepakatan investasi di Asia Tenggara sepanjang tahun lalu. Jumlahnya melonjak dibandingkan 2020 sebanyak 700.
Nilai investasi dari modal ventura ke startup Asia Tenggara juga meningkat hampir 70% dibandingkan 2020 menjadi US$ 14,2 miliar atau Rp 204,7 triliun selama tahun lalu.
Porsi nilai investasi dari modal ventura ke startup Indonesia 42%. Ini artinya, pendanaan ke perusahaan rintisan Tanah Air sepanjang tahun lalu sekitar US$ 5,96 miliar atau sekitar Rp 230,1 triliun.
Di Asia Tenggara, kontributor terbesar yakni pendanaan skala besar atau lebih dari US$ 100 juta. Kesepakatan skala ini menyumbang 52% dari total investasi ke startup di kawasan.
Setidaknya ada lima transaksi besar tahun lalu dan menyumbang 21% dari total investasi.