Pertumbuhan Ekonomi Melesat 5,44%, Startup RI Makin Diminati Investor?

Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018.
Penulis: Desy Setyowati
5/8/2022, 15.35 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 5,44% secara tahunan (year on year/yoy). Data makro ini bisa mendorong minat investasi ke startup Tanah Air?

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan, animo investasi ke startup tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi. Khususnya pendanaan ke perusahaan rintisan tahap awal sampai seri A.

“Para investor, terutama modal ventura, lebih melihat peluang dari sisi model bisnis, kebutuhan konsumen atau demand,” kata Edward kepada Katadata.co.id, Jumat (5/8).

“Seberapa besar ceruk pasar yang ada dan digarap (oleh startup tersebut), serta timing (dalam berinvestasi),” tambah dia.

Meski begitu, peluang dan waktu bagi investor menanamkan modal ke startup, tidak selalu bergantung pada kondisi makro ekonomi. Pertimbangan investor sebagai berikut:

  1. Tren pola tertentu di suatu sektor
  2. Perubahan atau peluang yang belum tergarap
  3. Kemajuan teknologi
  4. Perubahan kebiasaan pasar

“Yang akhirnya memungkinkan disrupsi terjadi, dan banyak (faktor) lainnya yang tidak langsung berhubungan dengan kondisi ekonomi,” kata Edward.

“Sedangkan timing menjadi kunci suatu startup dan dukungan modal ventura untuk menjadi yang terdepan di sektor tersebut. Apabila menunggu kondisi makro berbalik bisa saja sudah telat gelombangnya,” ujarnya.

Namun Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat dapat mendorong minat investasi ke startup.

“Minat investor asing akan terkena dampak, jika melihat ekonomi Indonesia bertahan,” kata Eddi kepada Katadata.co.id, Jumat (5/8).

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani, Abdul Azis Said