Startup ‘Sayur’ Masif PHK dan Tutup, Konglomerat Beralih ke Pertanian

123rf/Andrii Yalanskyi
Ilustrasi investasi startup pertanian
Penulis: Lenny Septiani
20/10/2022, 15.11 WIB

Konglomerat dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ramai menyuntik modal startup penyedia sayur hingga buah-buahan. Kini, kedua investor ini menyasar perusahaan rintisan di sektor pertanian yang mengadopsi deep tech.

Deep tech adalah terminologi yang digunakan untuk menyebut pengembangan bisnis sains dan teknologi yang menghasilkan temuan baru, seperti kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT) hingga bioteknologi.

Sejak Januari hingga Juni atau selama semester I, startup e-commerce dan quick commerce yang menjual bahan pokok seperti sayur dan buah-buahan diminati oleh konglomerat dan BUMN.  Quick commerce menawarkan layanan pengiriman hitungan menit dan jam.

(BACA JUGA: Daftar Startup 'Sayur' Tutup dan PHK Usai Disuntik Konglomerat dan BUMN)

Daftar startup e-commerce dan quick commerce yang meraih pendanaan pada awal tahun ini di antaranya:

NoWaktuStartupNilaiInvestor
1JanuariKedaiSayurUS$ 3,5 juta (Rp 50 miliar)Angel Investor atau investor individu
2FebruariBananas (quick commerce)US$ 1,5 juta (Rp 21,5 miliar)East Ventures, SMDV (Sinar Mas), ARISE, MDI Ventures (Telkom), angel investor
3MaretSayurboxUS$ 120 juta (Rp 1,7 triliun)Northstar dan Alpha JWC Ventures, International Finance Corporation (IFC), Astra, Syngenta Group Ventures, serta Global Brain, dan beberapa investor
4MeiAstro (quick commerce)US$ 60 jutaAccel, Citius, Tiger Global, Sequoia Capital India, AC Ventures, Global Founders Capital, Lightspeed
5JuniDaganganUS$ 6,6 jutaBTPN Syariah Ventura, Monk's Hill Ventures, CEO Payfazz Hendra Kwik
6JuliKedaiSayurn/aKejora – SBI Orbit, Triputra
7SeptemberHappyFreshn/aGenesis, Innoven, dan Mars

Sumber: Data diolah Katadata.co.id

Startup e-commerce dan quick commerce yang menyediakan sayur dan buah-buahan tersebut masif mendapatkan pendanaan selama Semester I. Hanya HappyFresh yang meraih investasi pada Semester II, namun ini setelah menutup layanan. Setelah mendapatkan dana segar, startup ini kembali beroperasi.

Daftar startup e-commerce dan quick commerce yang melakukan PHK atau menutup layanan sejak awal tahun ini sebagai berikut:

NoStartupPHK PegawaiTutup LayananPivot
1TaniHubPHK pada FebruariTutup operasional warehouse atau pergudangan di Bandung dan Bali pada FebruariSetop business to consumer (B2C). Berfokus di business to business (B2B)
2Brambang-Tutup platform Brambang.com pada MeiMembuat layanan baru bernama BrambangElektronik
3SayurboxDikabarkan PHK pada JuliTutup toko offline Toko Panen pada Juni-
4HappyFresh-Tutup layanan di Jakarta pada awal September dan kembali membuka operasional pada akhir September atau setelah meraih pendanaan-
5BananasPHK pada OktoberTutup layanan pada OktoberMembuat layanan baru, namun belum diumumkan

Sumber: Data diolah Katadata.co.id

Konglomerat Beralih ke Startup Pertanian

Konglomerat seperti Triputra Group hingga Sinar Mas menyuntik miliaran rupiah ke startup pertanian. Investor ungkap alasan para pengusaha kakap menginvestasikan dana besar di usaha rintisan yang bergerak di sektor pertanian.

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan, konglomerat berpengalaman mengelola jutaan hektare lahan. Ia yakin, para perusahaan grup melihat hal ini sebagai potensi kerja sama yang besar.

“Konglomerat melihat jutaan hektare perlu dilayani layanan startup,” kata Edward kepada Katadata.co.id, dua pekan lalu (11/10). Menurutnya, ini akan menguntungkan semua pihak.

Jika startup penyedia sayur dan buah-buahan masif memperoleh pendanaan pada awal tahun, perusahaan rintisan di bidang pertanian deep tech rerata meraih investasi pada Semester II. Berikut daftarnya:

NoWaktuStartupNilaiInvestor
1FebruariSemaiiUS$ 1,25 jutaSurge (Sequoia Capital India), Beenext, Founder & CEO Ula Nipun Mehra, Founder dan CEO Qoala Harshet Lunani; dan Bankir Investasi Teknologi di Houlihan Lokey Prashant Pawar
2MaretAriapre-seedGK Plug and Play Indonesia, East Ventures, Triputra Group, WareSix
3JuniGreenhope (biotech)US$ 500 ribu (Rp 7,27 miliar)Indonesia Impact Fund
4JuniErataniRp 23 miliarDari 29 investor, termasuk Trihill Capital, Kenangan Fund (Kopi Kenangan), dan Kopital Network
5JuliAgriAkuUS$ 35 juta (Rp 520 miliar)Alpha JWC Ventures, BRI Ventures, Mandiri Capital, ARISE, Centauri, MDI Growth, Go-Ventures, Alto Partners, InnoVen Capital, Mercy Corps Social Venture Fund, Gentree Fund, K3 Ventures, Thai Wah
6AgustusGreensn/aEast Ventures
7AgustusAriaUS$ 5 Juta (Rp 74 miliar)East Ventures, Triputra Group, Michael Sampoerna, Arkana Ventures, GK-Plug Play, dan lainnya
8SeptemberGokomodoUS$ 26 juta (Rp 386,8 miliar) East Ventures, Triputra, Sinar Mas Digital Verture (SMDV), Sampoerna Financial, Eight Capital, K3 Ventures, Waresix, Indogen Capital, dan Sahabat Group
9OktoberBeleafUS$ 2 juta (Rp 30,9 miliar)JWC Ventures, Sembrani Nusantara Fund (BRI), Arise (perusahaan patungan MDI Ventres dan Finch Capital

Sumber: Data diolah Katadata.co.id

Reporter: Lenny Septiani