Pakar Bisnis Ragu Startup PHK karena Kondisi Ekonomi Global

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Penulis: Lenny Septiani
21/11/2022, 16.10 WIB

Grab, Ruangguru, Shopee, dan induk Gojek, GoTo melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akhir tahun ini. Namun akademisi sekaligu Pakar Bisnis Profesor Rhenald Kasali ragu penyebabnya karena kondisi makroekonomi.

“Kalau saya lihat memang selama pandemi banyak sekali mereka yang diuntungkan. Semua orang menggunakan jasa mereka, tetapi apakah itu sustainable,” kata Rhenald melalui channel YouTube, dikutip Senin (21/11).

Menurutnya, maraknya PHK oleh startup kemungkinan disebabkan oleh dua hal, yaitu bakar uang berlebihan dan produk yang ditawarkan kurang diminati.

“Kalau bakar uang secara berlebih yang terjadi adalah kompetisi di antara mereka,” katanya.

Ia mencontohkan produk Ruangguru. “Sekarang kami lihat kursus gratis ada di mana-mana. Jadi ini masalah model bisnis dan kecocokkan,” ujarnya.

Menurutnya, resesi tidak selalu berdampak terhadap semua bangsa di seluruh dunia. “Jangan mencari kambing hitam. Barangkali kita sendiri yang mis-management,” kata Rhenald.

“Buka laporan keuangan Anda. Jelaskan dengan sebaik-baiknya. Jangan-jangan Anda bakar uang memang berlebihan,” tambah dia.

Rhenald menilai bahwa situasi saat ini tidak cukup hanya online. Namun online to offline.

Belum lagi ada program kampus merdeka. Mahasiswa dan para pelajar tidak lagi dinilai berdasarkan jumlah kredit. Tetapi harus praktik di perusahaan. 

“Dan akibatnya apa yang mereka tawarkan kemudian juga berubah. Stay relevant,” ujar Rhenald.

Sedangkan Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro menilai, perusahaan rintisan menghadapi beberapa tekanan seperti penurunan traction atau revenue, didorong untuk untung, dan sulit meraih pendanaan.

Ada beberapa cara efisiensi yang bisa dilakukan oleh startup, yaitu:

  • Pengurangan bujet pemasaran
  • Mengurangi peluncuran fitur produk
  • Menunda ekspansi PHK.

“Kami para investor meski prihatin dengan dampak PHK ke karyawan maupun ke ekonomi, dapat memahami mengapa PHK dilakukan,” ujar Eddi kepada Katadata.co.id, Jumat (18/11).

Hal senada disampaikan oleh Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani. Menurutnya, PHK kemungkinan berlanjut karena ‘investor winter’ diprediksi terjadi hingga tahun depan.

Investor winter yang dimaksud yakni penanam modal berhati-hati dalam memberikan pendanaan. Alhasil, startup menjadi lebih sulit mendapatkan dana segar.

“Tendensi konsolidasi dalam arti menyisir produk dan jasa yang ada terkait kontribusi ke perusahaan akan menentukan pada pengurangan karyawan lagi atau tidak,” ujar Edward. Sedangkan mode ekspansi berkurang.

Reporter: Lenny Septiani