Grab dan Gojek Tutup Layanan Kuliner, Startup Baru Ambil Peluang

Katadata
Ilustrasi jualan kuliner.
17/12/2022, 08.38 WIB

Di samping itu, untuk membuat aplikasi juga membutuhkan biaya mahal, padahal ada risiko masyarakat belum tentu mau mengunduh. Selain itu, perusahaan harus merogoh sekitar US$ 5 - US$ 10 per instalasi untuk mendorong aplikasi.

"Jadi keyakinan saya untuk orang Indonesia belanja lewat web sangat tinggi," katanya. "Karena buat saya ini bahkan belum 1% dari transaksi yang terjadi lewat web, justru ini jadi opportunity."

Berdasarkan kondisi itu, platform Ayomakan! tidak memiliki aplikasi, dan hanya berbasiskan pada halaman di website.

Gunawan pun menjelaskan, pihaknya juga memiliki tujuan untuk mendorong merchant bisa berjualan di dua platform yang setiap hari pasti dipakai masyarakat, yakni sosial media dan aplikasi chat tadi.

Menurutnya, pembuatan web lebih diminati dibandingkan membuat aplikasi. "Apalagi untuk restoran," katanya.

Ia mencontohkan keberhasilan Shopify, perusahaan asal Amerika Serikat (AS). "Dan kami ingin bawa ini ke Indonesia," ujarnya.

Ia berharap peluncuran Ayomakan! dapat menjadi saluran alternatif dan membantu pebisnis, khususnya UMKM, untuk naik kelas. Saat ini sudah lebih dari 6.000 merchant yang bergabung dengan Ayomakan!.

Ke depannya, Gunawan menargetkan situsnya menjadi one stop solution. "Jadi mesti memastikan pembayarannya sampai dan memastikan makanannya sampai ke customer," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani