Grab dan Gojek sudah mengumumkan laporan keuangan kuartal III. Transaksi taksi dan ojek online alias ojol serta pengantaran makanan atau food delivery Grab tercatat hampir lima kali lipat Gojek.
GMV layanan berbagi tumpangan alias ride hailing seperti taksi dan ojek online atau ojol Grab naik 30% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 1,4 miliar. Sementara itu, pengiriman barang dan pesan-antar makanan GrabFood naik 7% menjadi US$ 2,6 miliar.
Maka total transaksi kedua layanan itu US$ 4 miliar atau sekitar Rp 62,7 triliun. Nilai ini hampir lima kali lipat dibandingkan Gojek Rp 13,4 triliun selama kuartal III yang hanya naik 1% dari kuartal II atau quarter to quarter (qtq).
GTV Gojek selama Januari – September turun 8% yoy dari Rp 44,1 triliun menjadi Rp 40 triliun. Sementara Grab US$ 11,48 miliar atau sekitar Rp 180 triliun.
Namun perlu diketahui bahwa Gojek beroperasi di Indonesia, Singapura, dan Vietnam. Sementara itu, Grab menyediakan layanan di Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina.
Google, Bain and Company, dan Temasek memperkirakan transaksi taksi dan ojek online alias ojol di Asia Tenggara 4,25% menjadi US$ 24 miliar tahun ini. Sementara khusus di Indonesia, GMV sektor ini diramal anjlok 8% menjadi hanya US$ 7 miliar atau sekitar Rp 111,6 triliun tahun ini.
Pertumbuhan transaksi taksi dan ojek online alias ojol di Indonesia melambat dibandingkan tahun lalu yang naik 15% menjadi US$ 8 miliar tahun lalu.
Google, Bain and Company, dan Temasek menyampaikan startup transportasi dan pengantaran makanan mengurangi promosi atau bakar uang. “Hal itu demi menyeimbangkan pertumbuhan dan profitabilitas,” demikian dikutip dari laporan, Rabu (2/11).