Transaksi Gojek, Grab, inDrive, Maxim di RI Diramal Anjlok Jadi Rp112T
Transaksi Gojek, Grab, inDrive, dan Maxim diperkirakan turun di Indonesia tahun ini. Google, Temasek, dan Bain and Company memprediksi, nilai transaksi berbagi tumpangan seperti taksi dan ojek online alias ojol dan pengantaran makanan atau food delivery di Indonesia diramal turun 8% secara tahunan alias year on year (yoy).
Nilai transaksi taksi dan ojek online alias ojol, serta pengantaran makanan diperkirakan hanya US$ 7 miliar atau sekitar Rp 111,6 triliun tahun ini. Padahal sektor ini masih tumbuh 15% menjadi US$ 8 miliar tahun lalu.
Pengantaran makanan yang dimaksud seperti GoFood, GrabFood, Maxim Food dan Shopee Food.
Google, Bain and Company, dan Temasek menyampaikan dalam laporan bertajuk ‘e-Conomy SEA 2023’ startup transportasi dan pengantaran makanan mengurangi promosi atau bakar uang. “Hal itu demi menyeimbangkan pertumbuhan dan profitabilitas,” demikian dikutip dari laporan, Rabu (2/11).
Grab misalnya, mengurangi diskon dan insentif selama kuartal II di semua negara di mana perusahaan beroperasi, sebagai berikut:
- Insentif atau bonus kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol turun 17% yoy menjadi US$ 175 juta atau sekitar Rp 2,7 miliar
- Insentif atau diskon untuk konsumen turun 21% menjadi US$ 245 juta atau sekitar Rp 3,7 miliar
Meski begitu, Grab mencatatkan kenaikan nilai transaksi bruto atau Gross Merchandise Value (GMV) menjadi US$ 5,2 miliar. Namun perlu diingat, Grab tidak hanya beroperasi di Indonesia.