Kominfo Bakal Luncurkan Chatbot untuk Tangkal Hoaks Virus Corona Besok

Kominfo
Ilustrasi, konten virus corona yang distempel hoaks oleh Kominfo beredar pada Mei 2019.
17/3/2020, 14.01 WIB

Menteri Kominfo Johnny G Plate mengimbau masyarakat mengecek validitas informasi yang diterima dan tidak menyebarluaskan hoaks. Warga bisa memastikan materi terkait virus corona yang diterima melalui situs resmi Kementerian Kesehatan, dan yang non-medis dari Kantor Staf Presiden. Sedangkan terkait penanggulangan bencana terpusat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB).  

Pemerintah daerah pun membuat situs sebaran corona di daerah masing-masing, seperti Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. "Jika semakin banyak daerah punya situs informasi, itu baik. Namun harus didukung dengan narasi dan informasi yang sama dengan pemerintah pusat agar tidak membingungkan masyarakat," ujar Johnny di Jakarta pada Senin (16/3).

(Baca: Tak Terbukti Medis, Google Cabut Iklan Jamu Obat Corona di YouTube)

Salah satu kabar bohong yang baru beredar yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) positif terinfeksi virus covid-19. "Ini hoaks (Presiden Jokowi positif corona) yang sangat tidak pintar. Ini berbahaya," ujar Johnny. Padahal, Presiden Jokowi terpantau dalam kondisi sehat dan masih bekerja. 

Hoaks yang baru muncul lainnya yakni mitra pengemudi Gojek melarikan diri setelah dinyatakan positif corona di Rumah Sakit Persahabatan. Lalu, beredar kabar bohong suspect virus corona ditemukan di Delta Spa dan hoaks tentang warga Klaten terpapar covid-19.

(Baca: Hoaks Corona Capai 196, Kominfo Dorong Twitter hingga Facebook Blokir)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan