Startup pengemasan dan pengiriman barang asal Malaysia, AllSome Fulfillment mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) US$ 1,94 juta atau sekitar Rp 27,7 miliar. Perusahaan di bidang logistik itu pun berencana masuk ke Indonesia.
Pendiri sekaligus CEO AllSome Fulfillment Liu Yi Shu mengatakan, pasar e-commerce Asia Tenggara sama menjanjikan dengan Tiongkok. Pertumbuhannya memang cepat, namun Shu juga melihat ada banyak tantangan.
Negara-negara di regional punya wilayah yang terpisah-pisah. Indonesia misalnya, terdiri dari banyak pulau. “Karena itu, pasar ini membutuhkan solusi logistik rasa lokal yang efektif, agar bisa memenuhi kebutuhan akan pergerakan barang yang cepat sembari menawarkan fleksibilitas,” katanya dalam siaran pers, Kamis (8/8).
Dengan adanya tambahan modal itu, AllSome Fulfillment akan ekspansi ke Indonesia. Shu menilai, potensi pasar e-commerce Indonesia cukup besar. Berdasarkan riset Google dan Temasek memperkirakan bahwa pasar bisnis ini di Tanah Air bisa mencapai US$ 53 miliar atau sekitar Rp 753 triliun pada 2025.
(Baca: Prospeknya Cerah, Bisnis Logistik Diprediksi Tumbuh Lebih 30% di 2020)
Shu merupakan warga negara Tiongkok. Ia mendirikan AllSome Fulfillment bersama Ng Yi Ying pada tahun lalu. Ying berkewarganegaraan Malaysia, dan pernah berprofesi sebagai konsultan SAP di negaranya. Sedangkan Shu sempat bekerja di Amazon Tiongkok.
Keduanya menilai bahwa transaksi jual beli lintas negara punya potensi besar. Mereka pun memulai bisnis pertamanya sebagai pedagang online, yang membawa beragam produk asal Tiongkok ke Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Selama menjalankan bisnisnya itu, keduanya menghadapi tantangan logistik. Ying mencatat, biaya pengiriman barang lintas negara bisa mencapai 45% dari harga asli produk. Prosesnya pun berbelit-belit. Alhasil, 30% dari barang yang dipesan pelanggan terkirim ke alamat yang salah atau rusak.
Segala hambatan itu justru menginspirasi keduanya untuk mendirikan AllSome Fulfillment bagi para pedagang online. Startup ini menyediakan fitur pencarian pemasok barang, pemeriksaan kualitas, tempat penyimpanan, pengemasan, pengantaran ke konsumen hingga fitur pelacakan paket.
(Baca: Didukung Unilever, Startup Logistik Asal Malaysia Siap Masuk Indonesia)
Pembeli pun bisa melacak pengiriman barang langsung dari platform AllSome Fulfillment. “Sebagai mantan pedagang online, kami mengerti bahwa layanan fulfillment selalu mahal. AllSome Fulfillment dibuat supaya layanan itu menjadi terjangkau oleh semua pedagang,” kata Ying, yang juga menjabat sebagai CTO AllSome Fulfillment.
Ying ingin mengurangi biaya fulfillment dan logistik lintas negara setidaknya 40%. Saat ini, AllSome Fulfillment telah membangun jaringan yang terdiri atas 250 gudang virtual di Tiongkok dan Malaysia. Startup ini juga melayani 50 klien di Asia Tenggara. Setiap harinya, mereka bisa memproses pengiriman 120 ribu paket.
Adapun pendanaan untuk AllSome Fulfillment dipimpin oleh modal ventura, East Ventures. “Tim mereka membangun pedoman yang tepat untuk mempercepat dan mengoptimasi jalur pengiriman barang di pasar retail online Asia Tenggara,” kata Partner dari East Ventures Melisa Irene.
Ia optimistis, layanan yang ditawarkan AllSome Fulfillment dapat mempermudah pedagang online di Asia Tenggara untuk mengakses ketersediaan produk dan pengiriman barang yang lebih cepat. “Dengan membangun kemampuan fulfillment lokal yang terdesentralisasi, hal ini akan membuka potensi yang sebenarnya dari transaksi perdagangan di wilayah ini,” katanya.
(Baca: Telisik Kuasa Alibaba di Lazada: Teknologi, Logistik hingga Pembayaran)