Roolin Njotosetiadi mendirikan startup logistik bernama Logisly pada April lalu, dan menjabat sebagai CEO. Roolin merupakan mantan Chief of Staff di perusahaan penyedia layanan jual-beli berbasis online, Kudo.
Dalam empat bulan, Logisly sudah menyediakan 5 ribu truk. Untuk itu, startup logistik ini menggaet beberapa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) penyedia truk seperti PT Kreasi Sarana Logistik.
Roolin mengatakan, perusahaannya punya misi untuk mendorong efisiensi pengiriman logistik. “Shipper (pengguna) dapat menemukan truk sesuai dengan kebutuhannya, dapat melakukan pengecekan lokasi truk secara real-time,” katanya dalam siaran pers, kemarin (31/7).
Melalui platform Logisly, pengirim barang bisa menggunakan invoice digital untuk memeriksa dokumen Proof of Delivery (POD) sebelum dikirim. “Dengan begitu, SLA atau kontrak dari penyedia layanan dan pengguna—yang memberikan jaminan tingkat pelayanan—bisa terjaga,” kata dia.
(Baca: Prospeknya Cerah, Bisnis Logistik Diprediksi Tumbuh Lebih 30% di 2020)
Pertumbuhan sektor logistik di Indonesia, menurutnya dipengaruhi oleh perkembangan manufaktur dan e-commerce. Riset Mordor Intelligence bertajuk ‘Indonesia Freight and Logistics Market-Growth, Trends, and Forecast’ mencatat, pendapatan di industri ini diprediksi tumbuh 13-15% sepanjang 2019-2024.
Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan di sektor logistik. Salah satunya, penyedia truk tidak mendapat orderan selepas mengantar barang ke suatu daerah. Alhasil, biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar.
Selain itu, manajemen di UKM penyedia truk masih banyak yang manual. “Platform teknologi kami meningkatkan utilisasi truk. Ke depannya dapat membantu UKM dalam manajemen bisnisnya agar lebih efisien," kata dia.
(Baca: Aktivitas Belanja e-Commerce Meningkat, Startup Logistik Kian Menjamur)
Bagi pengguna, Logisly menyediakan beragam jasa pengiriman barang. Mulai dari van atau engkel, truk trailer, wingbox, tronton bak terbuka, flatbed hingga reefer.
Ia berharap, sektor logistik pun bisa tumbuh dengan lebih baik melalui pemanfaatan teknologi dan mendorong pertumbuhan UKM logistik di Indonesia. “Shipper bisa menggunakan jasa kami sebagai toko serba ada (one stop shop) untuk segala jenis muatan,” katanya.
Pengguna bisa mengunduh aplikasi Logisly di Google Play Store. Saat ini, startup tersebut juga sudah mendapat pendanaan tahap awal dari angle investor dan modal ventura seperti Seedplus, Convergence dan Genesia.
Perwakilan PT Kreasi Sarana Logistik, Gunadi mengatakan bahwa semenjak menjadi mitra Logisly, usahanya mendapat banyak pesanan. Pembayaran juga lebih cepat, dari sebelumnya sekitar 60 hari menjadi 24 jam.
"Kami terbantu sekali, mulai dari pengeluaran untuk operasional, seperti uang jalan supir, bensin, dan lain-lain semuanya tunai. Saat ini kami dapat menghasilkan peningkatan order yang signifikan, sehingga pendapatan kami bertambah," kata Gunadi.
(Baca: Dapat Modal Rp 119,5 M, Startup Logistik Ritase Ekspansi ke Singapura)