Perusahaan penyedia layanan media sosial asal Amerika Serikat (AS), Twitter, dilaporkan memimpin investasi bernilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun di perusahaan media sosial India, ShareChat. Xiaomi, Shunwei Capital, dan Morningside Ventures terlibat dalam pendanaan ini.
Sumber The Economic Times menyebutkan, ShareChat berdiskusi dengan Twitter soal pendanaan tersebut setelah tidak berhasil mencapai kesepakatan pendanaan dengan perusahaan teknologi asal Tiongkok, Tencent.
Menurut sumber lainnya, pendiri Twitter Jack Dorsey terlibat langsung dalam pembuatan kesepakatan pendanaan tersebut. Investor asal Hong Kong, HillHouse Capital juga disebut bakal berpartisipasi dalam pendanaan tersebut.
(Baca: Gagal Diakuisisi Google, Twitter Semakin Terpuruk)
Twitter dikabarkan menggelontorkan US$ 50 juta atau sekitar Rp 715 miliar dalam putaran pendanaan tersebut. Salah seorang investor yang mengikuti perkembangan di sektor ini menyebut langkah Twitter ini tidak biasa.
“Twitter tidak pernah melakukan investasi minoritas semacam ini, biasanya berupa akuisisi,” kata dia seperti dikutip The Economic Times, Jumat (7/6) lalu. Adapun India memiliki potensi besar di bidang jejaring sosial dengan pengguna internet yang mencapai lebih dari 100 juta orang.
Secara keseluruhan, ShareChat telah mengumpulkan modal sekitar US$ 120 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun. ShareChat disebut-sebut mencari pendanaan dalam jumlah besar untuk melawan pesaingnya, perusahaan asal Tiongkok ByteDance yang berkantong tebal.
(Baca: Tik Tok Hasilkan Rp 1 Triliun dari Siaran Langsung Platformnya)
Twitter enggan berkomentar perihal investasinya di ShareChat. Begitu pun Hillhouse tidak mau berkomentar terkait jadi tidaknya menanamkan modal di ShareChat.
Sebelumnya, Mohalla Tech melaporkan, ShareChat tidak membukukan pendapatan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Maret 2018. Sebagai salah satu strategi untuk mencetak untung, ShareChat dikabarkan tengah mengkaji cara untuk memfasilitasi proses jual beli atau layanan social commerce di platformnya.
(Baca: Fitur Belanja di Instagram Diprediksi Tambah Pendapatan Facebook)