Pendapatan Traveloka dari Jual Tiket Pesawat ke Luar Negeri Naik 70%

Katadata
Ilustrasi. Traveloka dapat keuntungan terbesar dari penjualan tiket ke luar negeri.
Penulis: Desy Setyowati
17/5/2019, 13.50 WIB

Perusahaan teknologi di bidang perjalanan dan gaya hidup, Traveloka mencatat, pendapatannya dari hasil penjualan tiket pesawat ke luar negeri naik 70% secara tahunan (year on year/yoy) pada Kuartal I-2019. Traveloka mencatat, pembelian tiket perjalanan ke luar negeri lebih banyak dibanding di dalam negeri.

Kenaikan pendapatan 70% itu pun dihitung dari penjualan tiket perjalanan ke Jepang, Korea Selatan, Inggris, Belanda, dan Perancis. Pencapaian itu belum menghitung penjualan tiket perjalanan dari Asia Tenggara ke Indonesia maupun lintas kota di Tanah Air.

Secara keseluruhan, CEO Transport Traveloka  Caesar Indra mencatat, penjualan tiket pesawat naik hampir 30% dibanding Kuartal I-2018. “Meskipun industri lesu akibat harga tiket (pesawat) yang melonjak hampir dua kali lipat, aplikasi Traveloka masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia,” ujar dia dalam siaran pes, Jumat (17/5).

(Baca: Traveloka: Lonjakan Penjualan Tiket Pesawat Tak Setinggi Mudik 2018)

Selain menawarkan tiket pesawat, unit bisnis Transport Traveloka ini juga menyediakan layanan transportasi end-to-end. Disebut end-to-end, karena layanan yang tersedia meliputi tiket Kereta Api, Bus dan Travel, Antar Jemput Bandara, dan Rental Mobil.

Caesar mencatat, kontribusi layanan transportasi end-to-end tersebut cukup besar. Hanya, dia tidak menyebutkan besarannya. “Moda transportasi darat merupakan salah satu yang mulai digemari oleh para wisatawan,” kata dia.

Menurutnya, meningkatnya minat wisatawan menggunakan transportasi darat tidak terlepas dari gencarnya pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Selain itu, menurutnya kualitas transportasi darat di Indonesia membaik. Karena itu, ia menargetkan penjualan tiket transportasi darat di Traveloka naik lebih dari 12 kali lipat dibanding tahun lalu. 

(Baca: Tiket Pesawat Mahal, Kunjungan Wisatawan Turun Hingga 30%)

Sebelumnya, Head of Growth Management Traveloka Iko Putera menyatakan pertumbuhan penjualan tiket pesawat tidak akan setinggi mudik Lebaran tahun lalu yang mencapai 50%. "Tetap ada pertumbuhan dua digit, tetapi tidak sebesar tahun lalu," kata dia, Selasa (14/5) pekan lalu.

Menurut dia, pelemahan pertumbuhan penjualan tiket pesawat sangat terlihat untuk penerbangan ke Kalimantan. Namun, transaksi tiket pesawat untuk rute internasional naik seiring meningkatnya kapasitas maskapai.

Ia pun mencatat terjadi pergeseran penggunaan moda transportasi mudik dari jalur udara ke darat. Transaksi tiket kereta api dan bus melonjak masing-masing 30% dan 300%. Pangsa pasar penggunaan pesawat untuk mudik pun diperkirakan turun dari 70%-80% tahun lalu menjadi 65%-70% pada tahun ini.

Adapun aplikasi Traveloka telah diunduh lebih dari 40 juta kali. Selain di Indonesia, salah satu unicorn ini hadir di Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura dan Filipina. Traveloka juga sudah bekerja sama dengan lebih dari 100 maskapai low-cost dan layanan penuh untuk rute domestik dan internasional.

(Baca: Empat Faktor yang Dituding Jadi Penyebab Mahalnya Tiket Pesawat)

Reporter: Desy Setyowati