Kominfo Prioritaskan Jaringan 5G Untuk Konsumen Bisnis di Luar Jawa

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Rudiantara selaku Mentri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dalam acara Indonesia Economi Day 2019(IED 2019) di Hotel Mulia, Jakarta (31/1).
Editor: Pingit Aria
9/5/2019, 12.07 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan prioritaskan jaringan 5G bagi konsumen bisnis atau korporasi di luar Pulau Jawa. Menurut Menteri Kominfo Rudiantara, beberapa wilayah di luar Jawa berpotensi menjadi kawasan industri khusus jaringan 5G bagi konsumen bisnis yang akan menggunakannya.

 “Saya sudah bicara dengan Menteri Perindustrian, kawasan industri khusus (jaringan 5G) bisa kita deploy (sebarkan) di situ (luar Jawa). Jangan di Jawa atau Cikampek, tetapi misalnya di Sulawesi,” ujar Rudiantara saat ditemui di kantornya, Rabu (8/5).

Menurutnya, frekuensi yang paling ideal dan sesuai dengan standar Internasional Telecommunication Union (ITU) adalah frekuensi 3,5 GHz. Hanya, saat ini frekuensi tersebut masih digunakan sebagai wadah lalu lintas data satelit.

(Baca: Ahmad Abdulaziz Al Neama Gantikan Chris Kanter Sebagai CEO Indosat)

Meski demikian, ia mengatakan peluang membangun kawasan industri khusus jaringan 5G masih terbuka. Alternatifnya adalah mencari daerah yang belum dijangkau oleh satelit untuk dijadikan kawasan industri jaringan tersebut. Ia mencontohkan, potensi wilayah tersebut terdapat di Soroako, Sulawesi Selatan.

Ia melanjutkan, hingga saat ini aturan jaringan 5G belum rampung dikarenakan beberapa faktor. Pertama, Indonesia belum memiliki model bisnis untuk pasar retail. Dengan kecepatan setidaknya 10 kali lipat dari jaringan biasa saat ini, pengguna harus membayar biaya tiga kali lipat dari yang dibayarkan sekarang.

Menurutnya, berbeda dengan pasar bisnis yang tak menghitung besarnya biaya jaringan tersebut selama mereka mendapatkan keuntungan berlipat. “Jadi kalaupun nanti ada (jaringan 5G) itu untuk pasar korporasi dahulu,” ujarnya.

(Baca: Penjualan Smartphone Samsung dan Apple Turun, Huawei Melonjak)

Reporter: Cindy Mutia Annur