Penyedia layanan on-demand Grab Holdings Inc membuka pendaftaran Grab Ventures Velocity angkatan kedua bagi para startup. Pendanaan kali ini tersedia bagi startup yang bisnisnya sudah berkembang atau scale up.
Selain itu, Grab fokus pada dua jenis perusahaan rintisan yakni pertanian dan penyedia solusi bisnis bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Kami mencari startup yang berusaha memberdayakan pengusaha mikro melalui solusi yang unik,” ujar Head of Grab Ventures Chris Yeo dalam siaran pers, Rabu (10/4).
(Baca: Grab Siapkan Rp 3 Miliar untuk Pemenang Thinkubator Conference)
Yeo mencatat, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Asia Tenggara. Di Indonesia, UMKM menyumbang sekitar 60 % terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk itu, startup di bidang pertanian dan solusi bisnis UMKM dinilai penting.
Melalui Grab Ventures Velocity, ia berharap bisa membantu startup mempercepat perkembangan bisnisnya. “Caranya, dengan menyediakan akses ke basis pengguna Grab yang luas dan aset regional kami yang eksklusif,” kata dia.
(Baca: Tiga Startup Indonesia Masuk Program Pembinaan Grab Ventures)
Pendaftaran Grab Ventures Velocity ini pun dibagi dalam dua jalur yakni pemberdayaan petani dan UMKM. Grab bakal memilih tiga hingga startup di Asia Tenggara, yang mendaftar lewat jalur pemberdayaan petani.
Kriteria startup di jalur ini adalah yang bisnisnya memotong rantai pasokan makanan segar tradisional baik daging, buah-buahan maupun sayuran. Misalnya, startup tersebut memasok bahan makanan segar ke UKM seperti restoran atau toko hingga konsumen akhir.
(Baca: Empat Startup Layanan Bisnis Dimerger, Target Tumbuh 400%)
Startup yang diperbolehkan mendaftar lewat jalur pemberdayaan UMKM, adalah yang mempelopori solusi inovatif di bidang ini. Misalnya, perusahaan rintisan itu menurunkan biaya dan menyederhanakan operasional UMKM sehingga pendapatannya meningkat.
Startup yang berpartisipasi bisa menguji coba solusinya dengan ekosistem Grab. Para startup juga mendapat akses ke jaringan penasihat chief-level, ahli internal dan eksternal yang dimiliki oleh Grab.
Bahkan, startup bisa memanfaatkan sumber daya GrabPlatform. Sumber daya itu seperti Application Programming Interfaces (API) cloud Grab dan agen Kudo untuk mempercepat pengembangan produk mereka.
(Baca: Grab Siapkan Rp 3 Triliun untuk Investasi ke Startup)
Pendaftaran tahap kedua ini pun sudah dibuka sejak hari ini hingga 15 Mei nanti. Startup bisa mendaftar secara online, lewat situs https://www.venturegrab.com.
Dua startup yang lolos tahap uji coba bakal menjadi mitra Grab. Yeo berharap, kemitraan ini bisa meningkatkan skala bisnis kedua startup.
Pendanaan tahap pertama terkait program ini digelar pada Januari 2019 lalu. “Selama bulan pertama program uji coba, bisnis perusahaan kami tumbuh 70 %. Kami percaya, tidak ada program startup lain di kawasan ini yang memungkinkan pertumbuhan skala sebesar seperti ini,” ujar CEO of BookMyShow Indonesia Karan Khetan.
Program Grab Ventures Velocity
Program ini pertama kali diluncurkan pada Juli 2018. Grab menyiapkan investasi Rp 3 triliun atau US$ 250 juta untuk menggelar program ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai tiga hingga lima startup di Indonesia sampai 2020.
Untuk menyelenggarakan program ini, Grab menggandeng Amazon Web Services (AWS), yang akan memberi manfaat lewat paket AWS Activate Portfolio Plus dan technical mentoring terkait keamanan platform, pengembangan bisnis, dan best practices. Lalu, MDI Ventures turut dilibatkan untuk memberikan keahlian lokal.
(Baca: Rp 87 Triliun Modal Ventura Masuk Indonesia Sejak 2016)
Selain itu, Grab menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sebab, kedua instansi ini memiliki program serupa yakni Go Digital 2020 dan Go Startup Indonesia.