Grab Siapkan Rp 3 Miliar untuk Pemenang Thinkubator Conference

Michael Reily
28 Maret 2019, 17:07
Grab
KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Driver Grab memarkirkan motornya di parkiran khusus Grab , Mall FX, Jakarta Selatan (22/11).

Grab Indonesia menggelar Thinkubator Conference, sebuah kompetisi untuk mencari calon perusahaan rintisan (startup) yang memiliki potensi untuk berkembang jadi unicorn. Finalis Thinkubator akan mendapatkan total pendanaan Rp 3 miliar dan bimbingan dari Grab Ventures Velocity.

Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, Thinkubator memilih 1.169 startup menjadi 150 saja. Nantinya, para juri akan menyeleksi enam finalis untuk maju ke pentas Grab Thinkubator Asia Tenggara. Para finalis punya kesempatan mendapatkan sorotan yang lebih besar.

Ridzki menyebutkan, 75 finalis berasal dari luar wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), 17 startup berasal dari luar Pulau Jawa, serta 35 tim memiliki perempuan sebagai pemimpin. "Sangat inklusif, semua serius ingin maju, kami juga jadi sangat bersemangat membantu para finalis lebih sustainable," katanya di Jakarta, Kamis (28/3).

(Baca: Grab Minta Tarif Ojek Online Lebih Tinggi)

Menurut Ridzki, Grab ingin mencari ide terbaik, sehingga peserta yang masuk sebagai finalis sangat beragam, termasuk di sektor logistik, transportasi, pertanian, lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Nantinya, pemenang bakal mendapatkan akses ke Microsoft Azure serta promosi untuk menarik minat perusahaan pendanaan.

Panel profesional yang akan menjadi kurator adalah Co-Founder Tokopedia William Tanuwidjaya, Direktur Eksekutif KSEI Friderica Widyasari Dewi, dan Ketua CT Corporation Chairul Tanjung. Grab mencari kriteria berdasarkan kreativitas, dampak sosial, dukungan untuk usaha kecil, serta potensi bisnis. "Kami ingin skalanya mampu berkembang, tidak hanya konsep tetapi juga eksekusi," ujar Ridzki.

(Baca: Indonesia No. 5 Pencetak Startup di Dunia)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku Thinkubator merupakan gagasannya ketika bertemu Chief Executive Officer Grab Group Anthony Tan di Davos pada World Economy Forum. Luhut mengaku pemerintah terus mendorong startup untuk berkembang.

Iia menjagokan startup yang bergerak di bidang maritim. Alasannya, pemerintah telah melakukan Hackaton Merdeka v1.0 pada 2015 lalu dan menemukan Aruna - startup yang membantu nelayan untuk menjual produk langsung tanpa melewati tengkulak. "Kami ingin lihat Aruna baru," kata Luhut.

Menurut dia, teknologi mampu membuat ekonomi lebih efisien dan meminimalkan korupsi. Karena itu, ia mendukung perkembangan digital yang dapat sekaligus menekan praktik penyelewengan secara alami.

Reporter: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...