Bos Shopee & Bukalapak Sebut UMKM Jadi Medan Perang Baru Para Unicorn

ANTARA FOTO/ Andreas Fitri Atmoko
Ilustrasi, pelaku UMKM memotret produk kuliner untuk diunggah di media sosial. Shoppe dan Bukalapak tak merasa tersaingi dengan Gojek dan Grab yang ikut merambah pasar UMKM.
12/6/2020, 18.01 WIB

"Saya yakin akan ada tempat buat semua, karena pasar kita itu besar sekali," ujar Rachmat.

Sebelumnya, Eksekutif senior Gojek yang enggan disebutkan namanya mengatakan perusahaan ingin berfokus membantu bisnis kecil di Indonesia di tengah krisis akibat pandemi corona. “Gojek ingin menjembatani kesenjangan antara UMKM dengan perusahaan teknologi global,” demikian dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (11/6). 

Apalagi, Gojek berhasil memperoleh pendanaan dari Facebook dan PayPal pada pekan lalu. Raksasa teknologi tersebut bakal mendukung Gojek mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, dengan fokus pada layanan pembayaran dan keuangan. 

 
Di sisi lain, para ahli mengatakan perusahaan teknologi global butuh pemahaman lokal yang mendalam terkait pasar di Asia Tenggara. Oleh karena itu, Gojek dinilai bisa menjadi jalan bagi Facebook dan PayPal untuk merambah pasar Indonesia.
 
“Pasar kami secara fundamental terdiri dari UKM,” kata CEO GoPay Aldi Haryopratomo saat wawancara dengan jurnalis CNBC Internasional Saheli Roy Choudhury.

(Baca: Grab Ramal UMKM Ramai-ramai Beralih ke Layanan Digital Saat New Normal)

Dalam tiga bulan terakhir, 100 ribu UMKM bergabung dengan ekosistem Gojek. Padahal, sebelumnya perusahaan butuh waktu dua tahun untuk menggaet 500 ribu UMKM.
 
Hal itu menunjukkan bahwa semakin banyak UMKM yang merambah layanan digital akibat pandemi corona. “Kami ingin membantu pedagang melewati masa krisis ini. Apakah itu dengan menyediakan layanan pesan-antar makanan, logistik, pembayaran, dan bahkan akses ke platform,” kata Aldi.
 
Di sisi lain, UMKM ingin mengakses layanan teknologi seperti Google, Facebook, dan PayPal. Gojek pun berperan sebagai jembatan bagi pedagang kecil dengan perusahaan teknologi global.
 
Sejauh ini, sekitar 50% dari transaksi di platform Gojek menggunakan layanan GoPay. Selain itu, lebih dari setengah juta mitra penjual menerima layanan pembayaran melalui GoPay.
 
Untuk memperbesar pangsa pasar, Gojek juga mengakuisisi startup penyedia layanan kasir (point of sales/POS), Moka. "Kami ingin menjadi organisasi yang memberikan solusi holistik bagi para pedagang untuk mengembangkan bisnis mereka," kata Aldi.
 
Adapun Grab baru saja meluncurkan aplikasi khusus untuk mendukung UMKM yakni GrabMerchant. Sejauh ini, 80% mitra penjual di Grab sudah bergabung di layanan anyar itu.
 
Perusahaan penyedia layanan on-demand tersebut menyadari bahwa masyarakat mulai beralih ke layanan berbasis digital akibat pandemi corona. Hal itu untuk menekan penyebaran virus corona.
 
“New normal masyarakat banyak bergantung pada layanan digital. Permintaan akan lebih tinggi,” kata Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi saat konferensi pers, Kamis (11/6). 
  
Berdasarkan informasi yang ia terima, sekitar 40% UMKM di Asia Tenggara sudah beralih ke layanan online. Beberapa di antaranya mengandalkan aplikasi, website, media sosial, atau marketplace lainnya.
 
"Di Indonesia hanya 13% yang sudah digital," kata Neneng.

 
 
Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur