Kebijakan Baru WhatsApp soal Data: Pesan Tidak Dibagikan ke Facebook

Katadata
Ilustrasi WhatsApp
Penulis: Desy Setyowati
11/1/2021, 12.42 WIB

 

Akan tetapi, pengguna di Uni Eropa dapat memilih untuk tidak berbagi data dengan Facebook. Ini karena Benua Biru itu memiliki regulasi perlindungan data atau General Data Protection Regulation (GDPR). Sedangkan Indonesia masih membahas regulasi ini dan ditarget rampung pada awal 2021.

Keempat, informasi pihak ketiga. Kelima, cara WhatsApp bekerja sama dengan Facebook yang mencakup peningkatan infrastruktur dan sistem pengiriman, layanan, keamanan dan integritas platform, serta integrasi.

Keenam, pengalihan, pergantian kendali, dan transfer jika WhatsApp terlibat dalam merger, akuisisi, restrukturisasi, kebangkrutan, maupun penjualan semua atau sebagian aset. Ketujuh, Undang-undang (UU), hak, dan perlindungan.

Kedelapan, pengelolaan dan penyimpanan informasi pengguna, termasuk menggunakan pusat data (data center) global Facebook di Amerika Serikat (AS). Kesembilan, operasional global WhatsApp. Terakhir, pembaruan kebijakan.

“Anda dapat menghapus akun WhatsApp kapan pun, termasuk jika ingin membatalkan persetujuan terhadap penggunaan informasi Anda sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata perusahaan. “Jika Anda hanya menghapus WhatsApp dari perangkat tanpa menggunakan fitur ‘Hapus Akun Saya’ di aplikasi, informasi Anda akan kami simpan untuk periode yang lebih lama.”

Pengacara asosiasi pembelaan pengguna Internet La Quadrature du net Arthur Messaud mengkritik kebijakan tersebut. “Jika satu-satunya cara untuk menolak (modifikasi ini) yakni dengan berhenti menggunakan WhatsApp, maka persetujuan akan dipaksakan dan pemrosesan data pribadi adalah ilegal,” kata dia kepada AFP, dikutip dari France24, Senin (11/1).

Halaman: