Tuntutan terhadap Facebook dan Google (Katadata)

Namun, Facebook keberatan atas tiga isu terkait peraturan tersebut. Pertama, menolak diskriminasi outlet berita mengenai pembayaran konten.

Kedua, menolak model arbitrase yang memungkinkan badan independen memilih satu pembayaran di atas lainnya. Ketiga, menentang kewajiban untuk negosiasi komersial dengan perusahaan media Australia.

Oleh karena itu, Facebook memilih untuk memblokir konten berita di Australia. Walaupun setelahnya, Facebook bernegosiasi dengan pemerintah, dan membuahkan hasil.

Sebelum Facebook, Google lebih dulu menyampaikan komitmennya untuk berinvestasi US$ 1 miliar di industri media selama tiga tahun. Pada Oktober tahun lalu, anak usaha Alphabet itu berencana mengembangkan Google News Showcase, yang akan hadir lebih dulu di Brasil dan Jerman.

Berita yang tayang pada Google news Showcase dikuari terlebih dulu, karena perusahaan ingin konten yang berkualitas. Hal ini karena Google ingin menyediakan artikel paywalled di situs.

Paywalled merupakan sistem yang menarik pembayaran kepada pengguna yang berminat untuk membaca konten pada situs web. "Model bisnis surat kabar, berdasarkan iklan dan pendapatan langganan, telah berkembang selama lebih dari satu abad karena khalayak beralih ke sumber lain," kata CEO Google Sundar Pichai dalam unggahan di blog resmi.

“Internet telah menjadi perubahan terbaru, dan tentu saja ini tidak akan menjadi yang terakhir. Kami ingin memainkan peran kami dengan membantu jurnalisme di abad ke-21,” ujar Pichai.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan