Google Siapkan Rp 14,9 Triliun untuk Bayar Konten Berita

Fahmi Ahmad Burhan
2 Oktober 2020, 19:18
Google Siapkan Rp 14,9 Triliun untuk Bayar Konten Berita
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Ilustrasi, dua orang membuka laman Google dan aplikasi Facebook melalui gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019).

Perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Google menyiapkan US$ 1 miliar atau Rp 14,9 triliun untuk membayar konten berita berlisensi. Dana ini akan diberikan kepada ratusan media di sejumlah negara selama tiga tahun.

Vice President of Product Management for News Google Brad Bender menyadari bahwa pendapatan kantor berita dari iklan turun selama pandemi corona. Oleh karena itu, perusahaan sepakat untuk membayar konten yang ditampilkan.

Google sudah menandatangani kesepakatan lisensi dengan sekitar 200 media di sejumlah negara seperti Jerman, Brasil, Argentina, Kanada, Inggris, Australia, India, Belgia, dan Belanda. 

Beberapa perusahaan yang diajak bekerja sama yakni Der Spiegel, Stern, Die Zeit, Folha de S.Paulo, Band, Infobae, El Litoral, GZH, WAZ, dan SooToday. Google pun berencana memperluas kerja sama dengan media di negara lain.

Namun, Google menginginkan konten yang berkualitas. “Saya pikir, beberapa dari kita di ekosistem ingin meningkatkan dan memungkinkan artikel berita yang lebih baik,” kata Brad dikutip dari CNN Internasional, kemarin (1/10).

Perusahaan hanya akan membayar konten dari kantor berita yang berlisensi. Artikel akan muncul di produk terbaru yakni Google News Showcase.

“Ini investasi yang sangat besar. Terbesar bagi kami saat ini. Akan tetapi ini benar-benar membangun upaya kami dengan industri selama 20 tahun,” kata Brad.

Pada tahap awal, Google News Showcase akan tersedia di Jerman dan Brasil. Secara bertahap akan hadir di negara lain.

Katadata.co.id pun meminta tanggapan Google terkait kemungkinan layanan itu hadir di Indonesia. Namun, perusahaan belum bisa memberikan komentar.

Produk baru itu akan tersedia di Google News dan Discover. Brad sempat mengatakan, perusahaan berencana menerapkan biaya atas konten yang tampil pada layanan anyar ini, atau disebut artikel paywalled.

Kebijakan itu ditempuh oleh Google, setelah beberapa negara meminta perusahaan untuk berbagi ‘kue’ dari iklan dengan media.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...