Microsoft mencatatkan kapitalisasi pasar (market cap) US$ 2 triliun atau sekitar Rp 28.921 triliun. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu menyusul Apple yang mencapai level ini pada tahun lalu.
Berdasarkan data Forbes, harga saham Microsoft naik 1,1% menjadi US$ 265,51 atau Rp 3,8 juta per lembar pekan lalu (22/6). Sehari kemudian meningkat lagi 1,2%. Lalu ditutup turun 0,63% pada Jumat (25/6).
Raksasa teknologi itu mencapai kapitalisasi US$ 1 trilun pada 2019. Dalam dua tahun, Microsoft menyentuh US$ 2 triliun.
Peningkatan kapitalisasi itu salah satunya didorong oleh pandemi Covid-19. Banyak orang menghabiskan waktu menggunakan perangkat di rumah. Ini meningkatkan permintaan komputer, sistem gim, dan platform komputasi awan (cloud).
"Mereka membutuhkan semua komputer independen. Tanpa itu, tidak akan bisa melakukan belajar dan kerja jarak jauh, serta layanan telemedicine. Itu menjadi misi kritis," kata CEO Microsoft Satya Nadella dikutip dari The Verge, akhir pekan lalu (25/6).
Sejak awal pandemi corona atau Maret 2020, harga saham Microsoft meningkat lebih dari 64%. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, harganya naik 19% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 41,7 miliar.
Bisnis cloud Microsoft juga terus tumbuh selama pandemi. Penjualan layanan infrastruktur server berbasis cloud dari Microsoft Azure naik 33% pada kuartal pertama. Transaksi atas jasa manajemen pelanggan Dynamics 365 juga meningkat 45%.
"Kami sedang membangun cloud untuk dekade berikutnya, memperluas pasar yang dapat ditarget, dan berinovasi di setiap lapisan tumpukan teknologi," kata Nadella.
Untuk memperluas pasar, Microsoft membeli perusahaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk kesehatan, Nuance Communications Inc seharga US$ 16 miliar.
Raksasa teknologi lainnya yakni Apple, lebih dulu mencatatkan kapitalisasi pasar US$ 2 triliun pada tahun lalu. Sedangkan kapitalisasi Amazon dan induk Google masing-masing US$ 1,77 triliun dan US$ 1,67 triliun.