Ditekan Cina, Ant Group dari Alibaba Gaet Perusahaan Dukungan Negara

ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Logo Alibaba Group terlihat saat festival belanja global 11.11 Singles' Day Alibaba Group di kantor pusat perusahaan tersebut di Hangzhou, provinsi Zhejiang, Cina, Senin (11/11/2019).
2/9/2021, 10.41 WIB

Selain itu, langkah Ant Group mengajak perusahaan yang didukung Cina merupakan cara agar bisa lepas dari tekanan Beijing. "Ini bisa menghidupkan kembali (rencana) IPO," demikian dikutip dari Reuters.

Bagian dari Alibaba itu memang berencana IPO lagi setelah tertunda pada akhir tahun lalu. Saat itu, Ant Group diperkirakan meraup dana segar US$ 37 miliar atau setara Rp 536,5 triliun jika jadi IPO. Nilainya mengalahkan rekor Saudi Aramco US$ 29,4 miliar atau Rp 426,3 triliun di bursa Riyadh pada Desember 2019.

Namun, IPO itu gagal setelah pendiri Ant Group Jack Ma dipanggil pemerintah Tiongkok pada November 2020. Kini, perusahaan bersiap untuk IPO.

Direktur non-eksekutif independen Ant Group Fred Hu mengatakan, perusahaan seharusnya secara cepat merencanakan IPO. "Ini tidak akan terlalu lama," katanya dikutip dari Nikkei Asian Review, Kamis (22/7).

Apalagi, perusahaan memiliki modal yang cukup untuk mendukung operasional. "Saya yakin perusahaan sangat siap untuk IPO," ujarnya.

Fred Hu, yang juga pendiri perusahaan investasi Primavera Capital Group mengatakan bahwa prospek Ant Group masih besar, meskipun ditekan pemerintah Tiongkok.

“Ant Group memimpin pasar fintech di Tiongkok dan terbesar secara global. Ant Group juga masih menguntungkan,” kata Fred Hu. 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan