Pendapatan induk Google, Alphabet dan Microsoft melonjak pada kuartal III. Pendorong utamanya yakni iklan dan bisnis komputasi awan (cloud).
Pendapatan induk Google meningkat 41% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 65,12 miliar. Sedangkan laba bersih melesat 68% menjadi US$ 18,94 miliar.
Induk Google melaporkan, pendapatan iklan melonjak 43% menjadi US$ 53,1 miliar. Penjualan iklan YouTube juga naik dari US$ 5 miliar menjadi US$ 7,2 miliar.
"Google dalam jangka panjang tetap menjadi perusahaan dengan posisi terbaik dalam periklanan digital,” kata analis Barclays Ross Sandler dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (27/10).
Chief Financial Officer Alphabet Ruth Porat mengatakan, pendapatan iklan terdongkrak oleh kebijakan Apple. "Kebijakan baru Apple memiliki dampak sederhana," kata Porat.
Google memang diuntungkan dari kebijakan privasi Apple yang membuat pesaing, yakni Facebook merugi. Google dan Facebook bersaing untuk menggaet pengiklan.
Apple menerapkan kebijakan baru yang mensyaratkan keikutsertaan aplikasi pada iOS 14 dan iOS 14.5. Mereka mengharuskan pengembang seperti Facebook mendapatkan persetujuan tertulis dari pemilik perangkat atau pengguna apabila ingin mengakses data pribadi untuk dipersonalisasi.
Produsen iPhone itu juga membuat fitur yang bisa mencegah aplikasi pihak ketiga melacak identitas pengguna lewat nomor unik perangkat (IDFA). Facebook disebut-sebut tidak suka dengan kebijakan baru dan fitur dari Apple, karena bisa mengganggu sistem iklan.
Pendapatan Google dari cloud juga melonjak menjadi US$ 4,99 miliar. “Investasi jangka panjang di kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dan Google Cloud membantu kami mendorong peningkatan signifikan dalam pengalaman digital semua orang,” kata CEO Alphabet dan Google Sundar Pichai.
Selain Google, Microsoft mencatatkan peningkatan pendapatan 22% yoy menjadi US$ 45,3 miliar. Ini melebihi perkiraan analis yang disurvei oleh Bloomberg US$43,9 miliar.
Pendapatan Microsoft terdongkrak oleh bisnis cloud Azure, yang penjualannya meningkat 50%. Chief Executive Officer Satya Nadella mengatakan, Azure memperluas kesuksesan perusahaan di bisnis cloud, dengan menawarkan serangkaian kesepakatan tahun ini.
Manajer portofolio di Synovus Trust Co Dan Morgan juga mengatakan, berbagai upaya Microsoft di bisnis cloud memperluas pangsa pasar secara signifikan. "Sepertinya Azure baru-baru ini meraih lebih banyak pangsa pasar," katanya.
Berdasarkan data Statista, Amazon Web Services masih menguasai pasar cloud, yakni sekitar 33%. Sedangkan Microsoft 18% dan Google 9%. Sisanya mencakup Alibaba, IBM, dan perusahaan lain.