Apple berencana meluncurkan perangkat augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) tahun depan. Perangkat ini mirip dengan Oculus Quest milik induk Facebook, Meta yang ingin beralih menjadi perusahaan metaverse.
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu akan menyematkan sejumlah kemampuan pada perangkat AR dan VR. Salah satunya, memasang cip (chipset) canggih, layar, sensor, dan fitur berbasis avatar.
Gadgetnya juga akan menampilkan setidaknya 15 modul kamera. Selain itu, terdapat teknologi pelacakan mata dan pengenalan iris mata (iris recognition).
Pengembangan satu perangkat tersebut bisa menelan biaya antara US$ 2.000 - US$ 3.000 atau sekitar Rp 28 juta - Rp 42 juta.
Namun, perangkat mirip Oculus Quest itu kemungkinan bukan menyasar konsumen individu, melainkan pengembang dan pelanggan bisnis.
Analis Apple Ming-Chi Kuo mengatakan, masuknya Apple ke bisnis perangkat AR dan VR membuat konsensus pasar berubah. Ini menunjukan bahwa kedua teknologi itu bukan lagi sebatas gawai untuk bermain game.
"Apple akan membawa gelombang revolusi antarmuka pengguna berikutnya," kata Ming-Chi Kuo dikutip dari Business Insider, Senin (1/11).
Potensi bisnis AR dan VR juga dinilai besar. Berdasarkan data Statista, pasar AR, VR, dan Mixed Reality (MR) global diperkirakan US$ 30,7 miliar atau Rp 427 triliun tahun ini. Angkanya akan terus meningkat hingga US$ 300 miliar atau Rp 4.277 triliun pada 2024.
Pesaing Apple, Facebook Inc. bahkan resmi berganti nama menjadi Meta Platforms Inc., karena ingin perusahaan metaverse. Induk Instagram ini akan membangun dunia virtual menggunakan beragam perangkat berbasis AR dan VR.
“Metaverse adalah perbatasan berikutnya,” kata CEO Meta Mark Zuckerberg saat presentasi di konferensi Connect Facebook yang diadakan secara virtual, dikutip dari Bloomberg, pekan lalu (29/10).
Zuckerberg menargetkan Facebook berubah menjadi perusahaan metaverse dalam lima tahun. "Kami pada dasarnya bergerak dari Facebook sebagai perusahaan media sosial menjadi perusahaan 'metaverse' pertama.”
Salah satu aplikasi metaverse yang akan dikembangkan oleh Facebook yakni konser 3D atau tiga dimensi. “Anda merasa hadir dengan orang lain, seolah-olah berada di tempat lain. Memiliki pengalaman berbeda yang tidak dapat dilakukan di aplikasi atau halaman web 2D, seperti menari atau berbagai jenis olahraga,” ujar Zuckerberg.
Facebook juga sedang mengerjakan platform ‘kantor tanpa batas’ melalui VR. “Alih-alih panggilan telepon, Anda akan dapat duduk sebagai hologram di sofa saya, atau sebaliknya,” kata dia.